TEMPO Interaktif, Bagdad: Pengacara Saddam Hussein akan meminta izin dari pengadilan untuk menambahkan mantan Jaksa Agung Amerika Serikat Ramsey Clark dalam tim pembela mantan penguasa Irak itu.Khames Hameed al-Ubaidi menyatakan bahwa Clark telah berada di Bagdad untuk bertemu para pengacara Saddam. Jika diizinkan, kata al-Ubaidi, Clark akan berperan menjadi penasihat hukum.Pejabat Amerika yang dekat dengan Pengadilan Tinggi Irak menyatakan bahwa tak ada permintaan dari para pengacara Saddam untuk memasukkan pengacara internasional ke dalam tim pembela. Namun, ia mengakui, jika ada permintaan ada kemungkinan akan diterima.Clark menjadi jaksa agung pada pemerintahan Presiden Lyndon Johnson. Ia menjadi pengacara hak-hak sipil dan aktivis dalam beberapa tahun terakhir. Ia menentang perang Irak, dan bertemu dengan Saddam pada Februari 2003 atau beberapa saat sebelum Amerika memimpin invasi ke negara itu."Pengadilan yang adil dalam kasus ini jelas sangat penting bagi sejarah," kata Clark kepada Reuters sebelum meninggalkan Amman, Yordania, menuju Bagdad. Saddam dan tujuh pejabat pemerintahannya diadili dengan tuduhan pembunuhan dan penyiksaan terhadap 140 penduduk sipil di Dujail, 23 tahun lalu. Jika dinyatakan terbukti, mereka akan menghadapi hukuman mati.Setelah ditunda ketika sidang baru pertama kali dibuka, 19 Oktober lalu, Senin ini pengadilan akan dibuka kembali. Para pengacara akan kembali meminta tiga bulan penundaan. Alasannya, para pengacara belum menerima berbagai dokumen yang diperlukan, termasuk surat kematian 148 orang yang disebutkan jaksa tewas di Dujail.Para pengacara Saddam juga meminta jaminan keamanan. Ini karena dua anggota tim pembela sang mantan Presiden tewas terbunuh dalam dua bulan terakhir. CNN