TEMPO.CO, TRENTON - Jika ada siswa terlambat, itu mungkin biasa. Tapi kalau guru? Di Trenton, New Jersey, Amerika Serikat, ada seorang guru yang doyan datang telat ke sekolah. Guru itu, Arnold Anderson, memegang rekor 111 kali telat dalam dua tahun terakhir.
Anderson menyalahkan kebiasaan sarapan sebagai penyebab keterlambatannya ke sekolah. "Saya punya kebiasaan buruk sarapan pada pagi hari dan lupa waktu," katanya, yang telah mengajar selama 15 tahun.
Baca juga:
Kenapa Mourinho Keok Hadapi Deretan Pelatih Berinisial P?
Gusar, RJ Lino Ancam Jokowi, Rini Soemarno Telepon Kapolri
Kebiasaan itu membuat Anderson nyaris kehilangan pekerjaan. Sekolah Dasar Roosevelt di New Brunswick memecat Anderson dari pekerjaan yang memberinya gaji US$ 90 ribu per tahun itu. Tapi arbiter di New Jersey menolak permohonan pemecatan itu pada 19 Agustus lalu.
Pada tahun ajaran ini, Anderson tercatat telat sebanyak 46 kali, terhitung hingga Maret lalu. Pada tahun ajaran sebelumnya, dia telat 65 kali. Anderson berkilah hanya telat satu-dua menit paling lama dan tidak pernah terlambat masuk kelas.
Arbiter menyatakan Anderson perlu diberi hukuman keras, tapi bukan dipecat. Namun sekolah pun menolak argumen guru senior itu, yang menyatakan kualitas mengajarnya melebihi keterlambatannya.
Sekolah memutuskan ia diskors tanpa gaji hingga 1 Januari tahun depan. Anderson mengaku kesal atas hukuman tersebut. Tapi ia mengatakan hal itu lebih baik ketimbang dipecat.
AP | NATALIA SANTI
Baca juga:
Nikita Mirzani Bongkar Rahasia Julia Perez, Ada Aksi Bekap
Baca juga:
Sujiwo Tedjo Menerawang: Militer Geser Jokowi, Bukan Prabowo
Kisah Kuli Panggul Raup Ribuan Dolar dari Aplikasi Android
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya