Dikunjungi KJRI Johor, Kondisi Walfrida Sangat Sehat  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Rabu, 26 Agustus 2015 21:52 WIB

Walfrida Soik (kanan) saat dikunjungi Dharmawanita KJRI Johor Bahru di Hospital Permai, 12 Agustus 2015. Sebelah kanan Walfrida adalah Ketua Dharmawanita KJRI, Nisa Taufiqur. (Foto: KJRI Johor Bahru)

TEMPO.CO, Johor Bahru - Wajah Walfrida Soik sumringah. Rambutnya yang tergerai panjang, baru saja dipotong pendek. “Disuruh teman-teman,” kata dia, saat dikunjungi rombongan dari Konsulat Jenderal RI Johor Bahru pada 12 Agustus 2015 lalu.

Walfrida yang kala itu belum mendapatkan kepastian bahwa dirinya dibebaskan, sudah terlihat sangat sehat. Menurut Konsul Jenderal RI di Johor Bahru, Taufiqur Rijal, sejak bertemu Walfrida di rumah sakit, kondisinya normal dan tidak ada tanda-tanda goncangan kejiwaan.

“Pihak KJRI secara rutin mengunjunginya tiga bulan sekali. Terakhir tanggal 12 Agustus lalu, kami membawakan parsel,” kata Taufiq kepada Tempo, Rabu, 26 Agustus 2015. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Dalam kunjungan ke Hospital Permai, tempat Walfrida dirawat, ikut pula Ketua Dharmawanita KJRI Johor Bahru, Nia Taufiqur, bersama beberapa anggotanya.

"Kami memborong semua kerajinan tangan yang dia buat selama di rumah sakit. Ada keset dari bahan-bahan limbah, 10 buah dan tutup periuk,” kenang Taufiq.

Dia menyatakan rumah sakit jiwa Hospital Permai di Johor Bahru adalah rumah sakit modern yang sangat bagus. Di sana, Walfrida ditempatkan di satu kamar tersendiri, lengkap dengan kamar mandi di dalamnya. “Mirip kamar hotel,” kata Taufiq.

Taufiq menyatakan kondisi psikis Walfrida jauh berbeda dengan saat pertama kali dia ditemui. “Ketika itu dia tampak stress, tertekan, dan murung,” kenangnya.

Kondisi psikologis Walfrida mulai berubah saat dia merasa bahwa dia tidak sendirian. Pihak KJRI yang secara rutin menemui Walfrida tiga bulan sekali meyakinkannya bahwa dia sedang diperjuangkan untuk bebas.

Menurut Taufiq, sejak dititipkan di rumah sakit jiwa, Walfrida sudah diberi kepercayaan membersihkan blok dan mengawasi pasien lain. “Jadi dia juga dapat penghasilan dari situ,” katanya.

Taufiq berencana mengunjungi Walfrida besok, Kamis, 27 Agustus 2015. Dia ingin minta rekomendasi dari pimpinan Hospital Permai agar Walfrida dinyatakan sehat. “Itu syarat agar dia bisa dipulangkan dari Malaysia,” kata Taufiq.

Pihak dokter selama ini sangat membantu. Di pengadilan, sang dokter menyatakan Walfrida harus dirawat di rumah sakit jiwa. Kalau masih tinggal di penjara, pemulihan kejiwaan tidak bisa dijamin.

Selasa, 25 Agustus 2015, Mahkamah Rayuan Putrajaya mencabut keputusan banding atas vonis bebas Walfrida dan menguatkan keputusan Mahkamah Tinggi Kota Bahru, Kelantan pada 7 April 2014 yang membebaskannya dari hukuman mati.

Namun, menurut Undang-Undang Hukum Acara Pidana setempat, seseorang yang dibebaskan dari tuntutan atas dasar gangguan jiwa dan kejiwaan pada saat melakukan tindakan pembunuhan, pembebasan baru dapat dilakukan setelah mendapat pengampunan dari Sultan Kelantan.

Walfrida, WNI asal Atambua, Nusa Tenggara Timur, berangkat ke Malaysia pada 23 Oktober 2010 lewat jalur yang tidak sah, dan bekerja di rumah Yeoh Meng Tatt, Kota Bahru, Kelantan.

Pada 7 Desember 2010, Walfrida tanpa sadar mendorong orang tua majikannya Yeap Seok Pen, 60 tahun, hingga jatuh dan menyerangnya dengan pisau hingga tewas. Karenanya, Walfrida dijatuhi hukuman mati. Namun dalam sidang berikutnya diketahui bahwa kejadian itu saat usia Walfrida masih di bawah umur.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

21 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

6 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

6 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

6 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

13 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

14 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

16 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya