TEMPO.CO, London – ISIS melakukan banyak cara dalam upaya menarik simpatisan dari Inggris untuk bergabung dengan mereka. Di antaranya menawarkan hadiah berupa perkakas rumah tangga.
Berbagai perkakas rumah tangga ditawarkan sebagai iming-iming bagi mereka agar mau bergabung dengan ISIS. Di antaranya mesin cuci, kulkas, penanak nasi, karpet, dan kasur.
ISIS juga mengiming-imingi hadiah tambahan berupa uang tunai kepada mereka yang mengikutsertakan anak-anak mereka untuk diboyong ke Suriah.
Pemberian hadiah-hadiah ini diungkapkan Omar Hussain, 27 tahun, mantan petugas keamanan pasar swalayan berusia 27 tahun yang kini menjadi petugas propaganda ISIS di bagian barat Suriah.
Hussain telah berusaha mengajak warga asing pergi ke Suriah sejak ia meninggalkan tempat tinggal yang dihuni bersama ibunya di High Wycombe di Buckinghamshire tahun lalu. Di antaranya dengan menulis blog yang menggambarkan bahwa kehidupan di bawah kekuasaan ISIS terasa sangat damai.
Dalam blog terkininya, Hussain menyebutkan ISIS bakal menanggung biaya sewa rumah para pejuang dan memberi mereka kebutuhan hidup sehari-hari, seperti roti, beras, dan pasta.
“Mereka juga memberikan uang tambahan untuk membiayai istri Anda. Dan jika Anda punya anak, uang bulanan ini akan meningkat berdasarkan jumlah anak.
“Jika semua itu belum cukup, Dawlah (pemerintah ISIS) juga memberikan peralatan rumah tangga seperti mesin cuci, kulkas, alat masak, karpet, kasur, dan beberapa alat dapur lain.”
Pejuang asing yang direkrut ISIS dikabarkan mendapatkan uang bulanan sebesar US$ 500 dolar atau lima kali lebih besar daripada yang diberikan kepada pejuang lokal.