Cara Ashin Wirathu Sebarkan Kebencian terhadap Muslim Rohingya  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 24 Mei 2015 15:33 WIB

Biksu Ashin Wirathu, sangat vokal dalam gerakan menentang anti Islam di Myanmar. Paula Bronstein/Getty Images

TEMPO.CO, Rangoon - Ashin Wirathu adalah biksu Buddha asal Myanmar yang disoroti dunia internasional karena disebut-sebut sebagai orang yang menyebarluaskan kebencian pada kelompok muslim. Propaganda Ashin difokuskan pada muslim Rohingya yang akhirnya memaksa mereka terusir dari negeri sendiri. (Baca: Kenalkan Ashin Wirathu, Biksu Pembenci Muslim Rohingya)

BBC Myanmar menyebutkan pesan propaganda Wirathu disebarkan melalui media sosial seperti YouTube dan Facebook. Saat Tempo mengakses laman Facebook Wirathu, Ahad, 24 Mei 2015, pengikut biksu ini mencapai 39 ribu akun. Laman tersebut banyak berisi foto-foto kegiatan keagamaan yang dia pimpin.




Dia disebut BBC sebagai biksu Buddha paling radikal yang gemar menyebarkan kebencian terhadap kaum muslim dengan mengatakan kelompok minoritas itu akan menguasai negara. Dalam laporannya, BBC mengatakan Wirathu mulai terkenal sejak ikut dalam gerakan nasionalis antimuslim 969 pada 2001. (Baca: Derita Rohingya: Suu Kyi Tetap Bungkam, Partai Buka Suara)

Wirathu dihukum penjara selama 25 tahun pada 2003. Namun pada 2010 dia dibebaskan bersama beberapa tahanan politik lain. Keluar dari penjara, Wirathu semakin menggencarkan propagandanya. Dia membagikan video di Internet yang menyuarakan peringatan antimuslim.

"Muslim menyerang gadis Myanmar tak bersalah, memperkosa mereka," katanya dalam salah satu videonya. Wirathu juga dengan terbuka menyatakan bangga bila disebut pemeluk Buddha radikal. Kampanye Wirathu bahkan didukung pemerintah Myanmar karena menyuarakan pendapat mayoritas. (Baca pula: Rohingya Dibantai dan Diusir, di Mana Aung San Suu Kyi?)



Wirathu juga pernah masuk halaman muka majalah internasional Time pada Juli 2013. Judul yang diambil Time adalah "The Face of Buddhist Terror?" atau "Inikah Wajah Teror Buddha?"

Dalam khotbahnya, Wirathu sering menjadikan komunitas muslim di Myanmar, khususnya Rohingya, sebagai target. "Dia memimpin gerakan yang mendesak Muslim Rohingya dipindahkan ke negara dunia ketiga," demikian dikutip dari BBC. Biksu ini menyalahkan muslim atas pertikaian yang terjadi di Myanmar. (Baca: Jokowi Harap Dunia Internasional Bantu Pengungsi Rohingya)

Pemerintah Myanmar menyebut muslim Rohingya sebagai kelompok imigran ilegal asal Bangladesh dan menolak memberi mereka kewarganegaraan walaupun kelompok tersebut telah mendiami wilayah kedaulatan Myanmar selama puluhan tahun lampau. Mayoritas penduduk Myanmar atau sekitar 60 juta orang adalah pemeluk Buddha.

Kampanye Wirathu dipercaya menyebabkan ratusan orang Rohingya tewas dan belasan ribu lainnya harus meninggalkan daerah mereka. Awal tahun ini, sedikitnya 2.500 pengungsi Rohingya menumpang kapal perdagangan manusia menyeberangi Laut Benggala. Mereka akhirnya terdampar di Indonesia, Malaysia, dan Thailand dalam kondisi mengenaskan. (Simak: VIDEO: Perahu Kecil Aceh Selamatkan 433 Pengungsi Rohingya)

BBC | MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

22 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya