TEMPO.CO , Jakarta: Kelompok teroris Negara Islam di Suriah dan Irak (ISIS) kembali membuat kehebohan setelah mengunggah sebuah rekaman video yang menunjukkan seorang milisi bertopeng menghajar beberapa pria yang berbaris dalam posisi jongkok dekat dinding.
Tampak dalam video dia menginjak seorang laki-laki yang mencoba untuk mempertahankan diri. Pria misterius itu juga meninju laki-laki tadi dengan laras senapan serbu. Dan, pada satu momen tertentu ia memukul kepala korban dengan gagang senjatanya.
Setelah kelihatan puas, dia kemudian mendorong korban ke samping ke seorang rekan yang menyambutnya dengan cambuk di tangan.
Tindakan keji milisi ISIS tersebut diduga sebagai bentuk penegakan aturan ketat tentangan larangan merokok bagi anggota ISIS. Mereka membahasakannya dengan dengan sebutan "bunuh diri perlahan" dan menganggap merokok tidak Islami.
Siapapun yang ditemukan merokok di atas tanah milik ISIS akan dicambuk di depan umum, didenda secara besar-besaran atau bahkan dieksekusi.
Abu Mohammad Hussam, pendiri Raqqa is Being Slaughtered Silently (RBSS), sebuah kelompok anti-ISIS, mengatakan, saat seseorang pertama kali ketahuan merokok akan ditangkap dan dicambuk sebanyak 40 cambukan.
"Jika ia ketahuan merokok lagi, ia akan dicambuk dan dipenjara. Pada kesempatan ketiga, dia akan dibawa ke sebuah kamp di pedesaan dan didenda sejumlah besar uang," kata Abu Mohammad.
Namun aturan merokok di kalangan milisi ISIS dilaporkan sering menyebabkan perkelahian. Terakhir 12 anggota ISIS diberitakan tewas pada Februari lalu setelah terlibat perkelahian karena para korban menolak jari mereka dipotong.
MIRROR | MECHOS DE LAROCHA
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
7 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
27 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
27 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
36 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
37 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
38 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
39 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
39 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
39 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
39 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya