TEMPO.CO, KATHMANDU-- Gempa bumi berkekuatan besar kembali melanda Nepal setelah gempa dahsyat pada 25 April 2015 lalu. Setidaknya 54 orang tewas dan seribu lainnya terluka akibat gempa susulan yang terjadi pada Selasa, 12 Mei 2015 waktu setempat.
Dari jumlah yang tewas, 37 adalah warga Nepal sementara 17 lainnya tewas di India. Gempa terasa di Namche Bazaar bagian timur Nepal, dekat Gunung Everest. Ribuan warga Nepal yang panik berhamburan ke jalanan.
Gempa kali ini berkekuatan 7,3 skala Richter. Goncangan terasa pada pukul 12.35 siang waktu setempat. Pusat gempa berada di 76 kilometer sebelah timur Kathmandu, sebuah area pinggiran yang berbatasan dengan Cina.
Gempa juga dirasakan di bagian utara India, Tibet, hingga Bangladesh. Pemerintah India telah mengkonfirmasi 16 orang tewas di Bihar dan satu di Uttar Pradesh. Pemerintah Cina juga membenarkan 1 orang telah tewas di Tibet.
Juru bicara pemerintahan Nepal mengatakan pada BBC bahwa 31 dari 75 provinsi di sana terkena dampak. Perdana Menteri Sushil Koirala meminta rakyatnya tetap tegar dan bersabar. "Untuk semua yang telah membantu sejak 25 April, kami sekali lagi meminta bantuan," ucap Koirala.
BBC.COM | MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita terkait
Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa
1 September 2015
Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.
Baca SelengkapnyaTemuan Jasad Baru Gempa Nepal di Langtang, Warga Indonesia?
7 Agustus 2015
Sebanyak 17 jasad baru kembali ditemukan empat bulan setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Nepal.
Baca SelengkapnyaSiswa Nepal Mulai Sekolah: Menyakitkan Lihat Puing Kelasku
1 Juni 2015
Lebih dari 32 ribu ruang kelas rusak akibat gempa berkekuatan 7,9 SR yang mengguncang Nepal pada 25 April 2015.
Baca SelengkapnyaHeli PM Nepal Dipinjam untuk Angkut Korban Gempa
15 Mei 2015
Perdana Menteri Koirala menunggu di tenda kecil sampai helikopternya kembali dari mengantar wanita korban gempa yang sekarat.
Helikopter AS Hilang Saat Angkut Bantuan Korban Gempa Nepal
13 Mei 2015
Helikopter tengah terbang dari bandara Kathmandu sebagai bagian dari operasi 'Sahayogi Haat' AS, yang berarti 'uluran tangan'.
Baca SelengkapnyaGempa Lagi, 42 Warga Nepal Tewas
12 Mei 2015
"Hidup saya seperti berhenti selama beberapa menit."
Baca SelengkapnyaGempa Nepal Renggut Nyawa 8.000 Orang
11 Mei 2015
Guncangan gempa susulan terus terasa di negara Asia Tengah itu hingga Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSatu WNI Selamat, Empat Masih Hilang di Nepal
9 Mei 2015
Tim menuju ke lokasi menggunakan pesawat Sheer Air EC 350, mencoba menelusuri lokasi ditemukannya identitas milik Alma Parahita sesuai informasi yang diperoleh dari Tim SAR Spanyol.
Nasib Tiga Pendaki Indonesia di Nepal Belum Jelas
8 Mei 2015
Tim pencari sempat menemukan kartu identitas milik Alma Parahita.
Tragis, Turis AS Ini Ditolak Tim Evakuasi Gempa Nepal
8 Mei 2015
Ia pun sadar bahwa helikopter yang datang tersebut adalah yang dikirim oleh perusahaan asuransi yang hanya mau menolong pelanggannya.