ISIS Gabung dengan Arab Hajar Houthi Syiah Yaman  

Reporter

Senin, 27 April 2015 05:30 WIB

Ilustrasi bendera ISIS/ISIL. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Sanaa - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menyatakan kehadirannya resmi di wilayah yang dilanda perang Yaman. Sebuah video jihadis yang diunggah online, menunjukkan milisi ISIS mengancam untuk "memotong tenggorokan" pemberontak Syiah Houthi.

Seperti kebanyakan video ISIS lainnya, klip berdurasi 9 menit tersebut diambil dan diedit secara profesional dengan sistem pengukuran CGs dan menampilkan latar suara yang menarik.

Video tersebut menampilkan sekitar dua lusin militan ISIS dalam pelatihan dengan peralatan militer penuh di daerah gurun, yang diklaim berada di dekat ibu kota Yaman, Sanaa.

Para ekstremis Islam radikal yang memegang AK-47, senapan mesin berat dan RPG kemudian menembakkan peluru dari beberapa senjata mereka.

Setelah itu, komandan kelompok dengan memegang bendera hitam ISIS berdiri di tengah sambil mengucapkan "tentara Khilafah" telah tiba di Yaman untuk "memotong tenggorokan" pejuang Syiah Houthi.

"Kami datang ke Yaman, dengan dahaga luar biasa untuk segera meminum darah Anda demi membalas dendam saudara Sunni kami dan mengambil kembali tanah mereka telah diduduki," kata komandan ISIS dalam sebuah video, seperti yang dilaporkan RT News pada Sabtu, 25 April 2015.

Dia kemudian berbicara semua orang Sunni berbadan sehat di Yaman untuk bergabung dengannya pada pertempuran melawan Houthi.

Video ini diunggah online pada Jumat, sehari setelah sebuah pengakuan dari ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan pada pemberontak Syiah. Pada Rabu, lima anggota milisi Houthi tewas dalam pemboman mobil di Provinsi Ibb di pusat Yaman.

Ini menjadi serangan kedua diklaim oleh ISIS di negara itu setelah 142 orang tewas dan 350 luka-luka lain dalam serangkaian bom bunuh diri di masjid Syiah di Sanaa pada 20 Maret lalu.

Sunni ISIS dan Al-Qaeda, yang secara tradisional kelompok jihad yang dominan di Yaman, melihat Houthi Syiah sebagai musuh bersama.

Arab Saudi dan sekutu Arab Sunni telah membombardir pemberontak Syiah sejak 25 Maret. dengan lebih dari 550 warga sipil telah tewas sejak awal serangan udara, menurut estimasi PBB.

RT NEWS|YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya