Ansor: Ada Kepentingan Israel di Balik ISIS  

Reporter

Senin, 20 April 2015 07:11 WIB

Seorang tawanan bersiap untuk dieksekusi, ISIS mengikat mata tawanan menggunakan kain hitam. Beberapa foto sangat tidak layak dipublikasikan, ketika ISIS memenggal kepala tahanan. Hama, Suriah, 13 April 2015. Dailymail

TEMPO.CO, Malang - Kepala Satuan Koordinasi Wilayah Jawa Timur Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama Umar Usman menyebut organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sengaja dibentuk untuk melemahkan dan memecah belah negara-negara di kawasan Timur Tengah. Tujuannya, menjadikan negara-negara itu tidak sanggup lagi menjadi ancaman besar bagi Israel.

Menurut Umar, ISIS mudah dihancurkan Amerika Serikat bila memang bersungguh-sungguh menghendakinya. Tapi yang terjadi, kata dia lagi, tidak begitu.

"Kenapa ISIS tidak memerangi Israel? Itu karena ISIS adalah akal-akalan aktor agar negara musuh Israel tak bisa bersatu dengan alasan keyakinan," kata Umar dalam pelatihan bertema deradikalisasi agama di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Ahad, 19 April 2015.

Umar menganalisis, ISIS sengaja dibentuk di Suriah agar satu negara yang menjadi lawan kuat Israel itu dilemahkan dari dalam negeri dan malah dimusuhi banyak negara Islam lainnya. Kini, dia melanjutkan, Israel tak perlu terlalu mencemaskan serangan Suriah karena Suriah sudah sangat lemah.

Kejanggalan lain, kata Umar, ISIS mengusung ideologi kekhalifahan yang semu. Menurutnya, keberagaman kepercayaan dan agama, dengan jumlah penduduk dunia yang begitu besar, menyebabkan ideologi tersebut mustahil diwujudkan di era sekarang.

"Bahkan, dulu, Rasulullah (Nabi Muhammad SAW) saja tidak mewajibkan seluruh dunia menjadi negara Islam," katanya sambil menambahkan, "Apa yang diperjuangkan ISIS itu sia-sia dan hanya merugikan umat Islam di dunia."

Umar mencontohkan perbuatan ISIS yang menyembelih dan membakar tawanan, serta menghancurkan benda-benda kuno bersejarah di Irak. Aksi brutal ISIS dipamerkan terbuka di media massa dan lewat media sosial.

"Bila ISIS tetap eksis, ada dua keuntungan yang didapat aktor di balik kemunculan ISIS, yakni negara-negara di sekitar Israel tercerai-berai dan senjata buatan Amerika tetap laku," kata Umar.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya