TEMPO.CO, Stockholm - Swedia akan mengirimkan sekitar 120 tentara ke daerah utara Irak untuk melatih pejuang Irak dan Kurdi. Swedia ikut bergabung dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat untuk melawan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). "Pada tahap pertama, 35 tentara akan mengambil bagian dalam misi, tapi jumlahnya bisa naik ke 120," kata Margot Wallstroem, Menteri Luar Negeri Swedia, kepada lembaga berita TT, Kamis, 10 April 2015.
Wallstroem mengatakan peningkatan dukungan militer dibutuhkan saat ini. Pasukan Swedia akan memberikan saran dan pelatihan militer kepada pasukan Peshmerga Kurdi. "Bukan unit pertempuran," katanya. "Kami menanggapi permintaan dari pemerintah Irak. Mereka bisa mendapatkan segala sesuatu yang diperlukan, mulai dari pelatihan menggunakan senjata sampai urusan kemampuan menyapu ranjau."
Pasukan Swedia diperkirakan berada di lokasi pada bulan Juni dan akan langsung berada di bawah komando AS. Tidak ada pemberitahuan soal kapan waktu berakhirnya bantuan itu diberikan.
Koalisi internasional melawan ISIS di Irak utara meliputi Kanada, Jerman, Belanda, Denmark, Norwegia, dan Finlandia. Mereka telah beroperasi sejak Agustus dan melakukan serangan udara di Irak dan Suriah.
Sementara itu, meskipun serangan udara dan darat terus meningkat dan berlanjut terhadap kelompok ISIS di Irak, kelompok radikal tersebut masih menguasai sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah. PM Irak mengatakan pada Rabu lalu bahwa pertempuran negara berikutnya adalah untuk merebut kembali Provinsi Anbar dari kelompok Daesh. Presiden belum menyinggung Baghdad sebagai target setelah berhasil menguasai Tikrit.