ISIS Bebaskan Ratusan Tahanan Yazidi, Apa Motifnya?
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 9 April 2015 11:30 WIB
TEMPO.CO, Kirkuk – Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) membebaskan lebih dari 200 wanita, anak-anak, dan orang tua Yazidi yang telah ditahan saat ISIS menduduki desa sebelah barat daya Irak sejak Agustus tahun lalu. Hal ini disampaikan seorang pejabat Irak pada Rabu, 8 Maret 2015. Para tawanan itu diserahkan kepada Peshmerga, pasukan militer Kurdi, sekitar 30 kilometer sebelah barat daya dari Kirkuk.
Berdasarkan pengakuan seorang wartawan Reuters yang melihat kejadian tersebut, jumlah tawanan yang dibebaskan sekitar 216 orang, termasuk dua orang Kristen. "Beberapa kelihatan sangat lelah dan tampak bingung untuk berbicara," kata wartawan itu.
Mereka telah ditahan di Mosul sejak permukiman mereka diserang milisi ISIS tahun lalu. ISIS merampas beberapa rumah mereka dan membiarkan mereka mati kelaparan. Mereka juga dikepung dan dikurung di Gunung Sinjar, Irak Utara. Banyak perempuan muda Yazidi yang ditangkap untuk dijadikan pengantin perang atau budak seks.
Seorang wanita tua, yang meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan ia telah memberi tahu anak laki-laki dan dua anak perempuannya agar melarikan diri saat ISIS mengepung permukiman mereka.
Ia sadar bahwa kondisinya yang sakit dan lemah akan memperlambat pelarian mereka. "Saya telah kehilangan harapan untuk melihat anak saya lagi, tapi hari ini hal itu telah terjadi," katanya saat mereka berpelukan dan menangis.
Sejauh ini belum ada penjelasan apa yang menyebabkan ISIS melepaskan tawanan, meskipun Qassim Hussein Burgez—pemimpin Yazidi—berspekulasi hal itu terjadi karena kebanyakan dari tawanan sudah sangat lemah dan tak berdaya.
"Jika Anda melihat mereka yang dibebaskan hari ini, Anda akan menemukan orang cacat, lanjut usia, orang sakit, bahkan beberapa orang cacat mental," kata Burgez kepada Wall Street Journal. "Saya percaya bahwa ISIS membebaskan Yazidi hari ini karena tak berdaya untuk merawat mereka."
Pemimpin lain, Zuhair Khallo, mengatakan milisi ISIS bisa saja mencoba tampil penuh kasih sehingga mereka akan dibebaskan jika nanti dikalahkan oleh pasukan Irak. "Ketika mereka (pasukan Irak) merebut Mosul, akan sulit bagi orang-orang (ISIS) untuk membela diri atau bertindak tidak bersalah," kata Khallo. "Jadi para milisi ISIS mungkin akan mengatakan bahwa mereka adalah bagian dari yang melepaskan orang-orang yang diculik, dengan tujuan membuat mereka tampak baik."
Yazidi adalah sebuah sekte agama yang menggabungkan unsur-unsur dari agama yang berbeda (Islam, Kristen, dan Zoroastrianisme). Ada sekitar 500 ribu penganut Yazidi di seluruh dunia—sebagian besar tinggal di Irak, dan mereka sering diberikan stigma sebagai pemuja setan oleh beberapa kelompok agama.
Ini bukan pertama kalinya ISIS membebaskan tawanan Yazidi. Sekitar ratusan orang telah dibiarkan pergi pada Januari.
UPI.COM | REUTERS | MECHOS DE LAROCHA