10 Negara Ini Paling Berbahaya di Dunia

Reporter

Kamis, 2 April 2015 04:28 WIB

Sejumlah anak-anak pengungsi Suriah melakukan latihan Taekwondo di kamp pengungsian Al Zaatari, Yordania, 24 Maret 2015. Akademi yang didirikan pada 2013 untuk anak-anak pengungsi Suriah telah memiliki siswa sebanyak 300 orang. REUTERS/Muhammad Hamed

TEMPO.CO , Washington: Sebuah lembaga survei berkantor di Washington, Amerika Serikat, IntelCenter, baru-baru ini merilis 10 negara yang paling berbahaya di dunia. Hasil studi IntelCenter menempatkan negara-negara kawasan Timur Tengah berada di puncak daftar negara paling berbahaya untuk Maret 2015.



Irak dan Suriah menempati masing-masing peringkat 1 dan 2. Hal tersebut mengingat situasi politik saat ini yang terjadi di negara-negara tersebut.

Iraq dan Suriah akhir-akhir ini menjadi sorotan global, karena kelompok ekstrimis yang sering melakukan aksi teror yang meresahkan di kedua negara tersebut. Kedua negara terkait dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang sedang diperangi oleh hampir seluruh dunia. Masing-masing skor Indeks Ancaman Negara (CTI) untuk keduanya yakni Iraq 881 dan Suriah 717.

Dari 10 negara paling berbahaya, di tempat ketiga adalah Nigeria. Boko Haram yang melakukan teror mengerikan beberapa bulan terakhir telah menyumbang skor CTI sebesar 273 yang cukup untuk membuat negara ini menjadi yang paling berbahaya ketiga di dunia.

Selanjutnya dari posisi 4 sampai 10 berturut-turut ditempati Somalia (257), Afghanistan (186), Libya (157), Yemen (132), Pakistan (122), Ukraine (103) dan terakhir ada Mesir dengan skor CTI (74).

Dalam melakukan studi tersebut, IntelCenter yang bekerja untuk badan intelijen ini melakukan penempatan peringkat dengan menentukan CTInya. (CTI) didapat dengan memperhatikan volume aksi teroris dan pemberontak, lalu lintas pesan, video, foto, insiden dan jumlah orang yang tewas dan terluka dalam sebuah negara selama 30 hari. Semakin tinggi CTI semakin besar risikonya

Namun CTI rendah tidak selalu mencerminkan tidak adanya risiko seperti Amerika Serikat dalam menjelang 9/11 yang saat itu memiliki CTI rendah.

"CTI hanya didasarkan pada aktivitas terkait teroris dan pemberontak. Ini tidak mengevaluasi faktor risiko lain seperti kejahatan dan ketidakstabilan politik, " peneliti IntelCenter menjelaskan.

Global CTI berfungsi sebagai indikator keseluruhan teroris global dan aktivitas pemberontak dan dihitung dengan menjumlahkan CTI setiap negara . CTI tidak menjadi satu-satunya ukuran risiko di negara tetapi bisa dijadikan faktor dalam pertimbangan.

WWW.INTELCENTER.COM|YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya