TEMPO.CO, Raqqa - Beberapa foto baru-baru ini di-upload ke sebuah situs yang diyakini milik kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Gambar-gambar tersebut memuat sekelompok pria menggunakan pakaian militer serba hitam dan menggunakan sorban penutup muka layaknya ninja.
Seperti yang dilansir The Express Tribune pada 31 Maret 2015, foto-foto yang diambil di Raqqa, Suriah, menunjukkan puluhan milisi ISIS mengacungkan senjata otomatis AK-47 sambil melambai-lambaikan bendera dengan tulisan "Class of 2015".
Mereka yang ada di dalam gambar-gambar tersebut disinyalir merupakan para siswa yang baru dinyatakan lulus dari sekolah teroris milik ISIS. Tubuh mereka tertutup dari kepala sampai kaki dengan balutan warna hitam. Namun mereka diduga adalah remaja yang telah dicuci otaknya di sekolah tersebut.
Foto-foto menunjukkan puluhan militan duduk di kursi dalam apa yang tampaknya menjadi aula sekolah. Adapun latarnya adalah bendera dan spanduk logo ISIS yang terlihat dilambai-lambaikan oleh beberapa orang.
Seorang militan senior terlihat memberikan para lulusan jihad tersebut semacam kuliah terakhir sebelum mereka dikirim untuk mengobarkan jihad di berbagai wilayah dalam bawah kendali ISIS.
Setelah komandan memberikan sambutan terakhir, para pejuang terlihat melambaikan bendera ISIS dalam perayaan sebelum mengambil bagian dalam apa yang tampaknya menjadi sebuah parade kelulusan.
Di halaman sekolah lulusan jihad tersebut berbaris dalam formasi yang sangat rapi dan teratur, masih mengacungkan senapan serbu, dengan wajah masih tertutup oleh sorban hitam.
Gambar lain dalam koleksi menunjukkan militan menaiki yang tampaknya menjadi sebuah bus sekolah, yang tidak diragukan lagi akan mengangkut mereka ke garis depan pertempuran di daerah luar Kota Raqqa.
Gambar-gambar tersebut muncul setelah ribuan orang Suriah melarikan diri ke Provinsi Idlib selama akhir pekan. Mereka takut akan pembalasan pemerintah sehari setelah pejuang ISIS dan afiliasi Al-Qaeda lokal yang kuat merebut kota barat laut, kata seorang aktivis.
Gambar-gambar tersebut diyakini telah diambil di suatu tempat di Kota Raqqa, ibu kota Provinsi Eponymous dan benteng ISIS, yang meliputi petak-petak tanah di Suriah Utara dan Irak Barat.
Sebagian besar lulusan adalah remaja yang telah dicuci otak untuk berpikir bahwa mereka adalah pejuang suci, sementara kenyataannya mereka hanya akan digunakan tidak lebih untuk umpan peluru.
THE EXPRESS TRIBUNE|YON DEMA
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
3 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
22 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
23 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
31 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
32 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
34 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
34 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
34 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
35 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
35 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya