Penyerangan di Museum Tunisia, ISIS Rayakan di Media Sosial  

Reporter

Kamis, 19 Maret 2015 08:45 WIB

Polisi Tunisia berjaga-jaga di luar gedung Parlemen di Tunis, 18 Maret 2015. Seorang pria bersenjata menyerang pengunjung di Museum Nasional dekat gedung Parlemen. REUTERS/Zoubeir Souissi

TEMPO.CO, Jakarta - Belum ada pihak yang bertanggung jawab atas penyerangan yang menewaskan sedikitnya 19 orang turis asing di Museum Bardo Tunis, Tunisia, pada Rabu, 18 Maret 2015.

Namun para pendukung kelompok militan Islamic State (ISIS) merayakan penyerangan itu lewat media sosial. "Mereka mengunggah perayaan atas penyerangan itu," seperti dilansir dari Washington Post, Kamis, 19 Maret 2015.

Perdana Menteri Tunisia Habib Essid mengatakan orang-orang bersenjata dan berseragam militer, menembaki para wisatawan saat mereka turun dari bus dan mengejar mereka di dalam museum. Para penumpang bus langsung kocar-kacir. Darah tumpah di halaman dan di dalam museum.

Korban tewas adalah warga negara Italia, Polandia, Spanyol, Jerman, dan dua warga negara Tunisia, salah satunya adalah anggota keamanan parlemen.

Presiden Beji Caid Essebsi menyebut serangan itu merupakan kejahatan mengerikan. Pemerintah akan mengambil langkah untuk mencegah serangan lebih lanjut.

Peristiwa ini menjadi serangan terburuk bagi Tunisia yang baru saja sukses menjalankan demokrasi pasca-Arab Spring. Terakhir kali serangan yang menyebabkan tewas warga negara asing terjadi pada 2002.

Insiden ini sekaligus memukul Tunisia yang tengah mengembangkan sektor pariwisata. Adapun Museum Bardo menjadi favorit para turis asing di samping kawasan warisan budaya seperti Museum Carthage.

Ketika Tempo berkunjung ke Tunisia, pada awal Desember lalu, pengawasan di kawasan Museum Bardo yang bersebelahan di gedung parlemen ketat.

Sejumlah petugas keamanan yang berseragam dinas hitam-hitam dan berpakaian sipil berjaga-jaga. Mereka menanyakan kedatangan saya dan konsuler politik Indonesia, Yubil Septian, ke kawasan itu, tepat di pos pemeriksaan.

Dan kami tidak diperkenankan masuk bila tidak ada janji dengan anggota parlemen untuk masuk ke gedung parlemen yang berada di belakang Museum Bardo.

Museum Bardo memiliki keunikan dibandingkan yang lainnya, karena museum ini memiliki koleksi yang lengkap termasuk mosaik dari zaman Roma dan Carthagian seperti Phoenician dan Byzantine, keramik, patung dan perhiasan.

"Ini termasuk museum yang terkenal di Afrika Utara."

Adapun kelompok ISIS disebut memiliki anggota yang besar di Tunisia. Disebut-sebut mencapai 10 ribu anggota dari total jumlah penduduk sekitar 11 juta.

NEW YORK TIMES | BBC | CHANNEL NEWS ASIA | MARTHA WARTA SILABAN

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya