Rekening Bank Jagal ISIS Masih Aktif, Kenapa?  

Reporter

Rabu, 18 Maret 2015 06:43 WIB

Jihadi John dalam video ISIS bersama David Haines. Surat kabar Washington Post mempublikasikan identitas Mohammed Emwazi, yang lahir di Kuwait pada 1988 dan pindah ke Inggris bersama keluarganya saat berusia 6 tahun. REUTERS/SITE Intel Group via Reuters TV

TEMPO.CO, Jakarta - Jagal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Mohammed Emwazi atau Jihadi John, menjadi orang yang paling dicari di dunia. Dia telah membantai sejumlah sandera warga asing. Meski dia dianggap paling berbahaya di muka bumi karena kebengisannya, rekening bank milik warga Inggris itu belum diblokir.

Hal ini terkuak setelah The Sunday Telegraph melaporkan bahwa otoritas keuangan belum membekukan aset Emwazi. Padahal undang-undang tentang pembekuan aset teroris telah memberikan jaminan kepada otoritas keuangan untuk membekukan akun rekening bank kelompok atau individu yang diduga terlibat atau terkait dengan terorisme.

Sejauh ini, Inggris telah membekukan aset 25 individu yang hidup di dalam dan di luar Inggris. Namun Emwazi tidak termasuk dalam 25 nama itu. Di antara mereka yang asetnya dibekukan adalah orang di balik pengeboman mobil di London pada 2007 dan serangan pada bandara Glasgow pada tahun yang sama.

Menurut David Anderson, pengamat independen yang ditunjuk pemerintah Inggris untuk menggodok peraturan tentang terorisme, Departemen Keuangan Inggris baru membekukan aset £ 50.000 atau sekitar Rp 970 juta dan oleh Uni Eropa senilai £ 11.000 atau sekitar Rp 213,4 juta. Ini berarti hanya 49 rekening di Inggris yang telah dibekukan.

David Anderson menuturkan angka-angka ini sangat rendah. "Jumlah yang kecil menunjukkan bahwa aturan pembekuan aset telah memainkan peran yang kecil dalam memerangi ancaman teroris yang paling serius saat ini," ujarnya.

Juru bicara Departemen Keuangan mengatakan ada banyak metode yang digunakan secara berbeda untuk menghentikan terorisme. "Pemerintah memiliki berbagai alat untuk menghalangi, mendeteksi, dan mengganggu pendanaan teroris yang dirancang untuk menjadikan Inggris sebagai negara yang tidak membiayai teroris," ucapnya.

THE SUNDAY TELEGRAPH | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya