TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari ini, berbagai media ramai menyoroti sejumlah warga Indonesia yang diduga bergabung dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) setelah sebelumnya dilaporkan menghilang. Mereka adalah WNI yang sedang dalam perjalanan umrah, melakukan perjalanan wisata ke wilayah Timur Tengah, dan yang sedang menjalani studi di luar negeri.
Berdasarkan wawancara dengan petinggi Polri yang dikutip dari Koran Tempo edisi 12 Maret 2015, ada tiga gerbong jalur lalu lintas utama yang digunakan WNI agar bisa sampai ke negara atau wilayah yang dikuasai kelompok militan ISIS. Berikut ini tiga gerbong tersebut.
1. Rute Wisata
Jakarta (Indonesia)-Istanbul atau Ankara (Turki)-Suriah.
Ket: Jakarta-Istanbul menggunakan pesawat. Sebagian transit di Kuala Lumpur. Istanbul ke Suriah menggunakan mobil.
Paspor: dapat asli dan palsu.
2. Rute Belajar
Kairo (Mesir)-Amman (Yordania)-Mosul atau Tikrit (Irak).
Ket: Yordania ke Irak lewat jalur darat.
Paspor: asli.
3. Rute Umrah
Jakarta (Indonesia)-Jeddah (Arab Saudi)-Yordania-Suriah.
Ket: Jakarta ke Jeddah menggunakan pesawat. Jeddah ke Yordania dan berakhir di Suriah menggunakan mobil.
Paspor: asli.
Kepala BIN Marciano Norman menyatakan saat ini ada sekitar 50 warga negara Indonesia di Suriah. Angka tersebut naik-turun karena ada pengikut ISIS yang telah pulang ke Tanah Air dan tidak semua pintu masuk terawasi. "Ada juga yang menggunakan pintu-pintu lain untuk masuk ke sana," katanya.
Norman pun menegaskan tidak semua WNI yang berada di Suriah bergabung dengan ISIS. Ada dari antara mereka yang bekerja.
TIM TEMPO | MECHOS DE LA ROCHA
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
3 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
22 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
23 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
31 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
32 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
34 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
34 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
34 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
35 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
35 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya