Dor! ISIS Kenalkan 'Anak Singa' Saat Eksekusi Mata-mata  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 12 Maret 2015 05:03 WIB

Kelompok teror ISIS kembali merilis video eksekusi, namun kali ini algojo yang mengeksekusi adalah seorang anak kecil, berusia kira-kira 10 tahun. Dalam video tersebut seseorang yang dituduh mata-mata Israel, dieksekusi dengan cara ditembak, 10 Maret 2015. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Publik kembali dikejutkan dengan kebengisan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebuah video yang diposting secara online, memuat bagaimana militan ISIS memaksa seorang remaja yang dituduh sebagai mata-mata mengakui perbuatannya, kemudian dibunuh oleh seorang anak.

Mengutip laporan Reuters, Selasa 10 Maret 2015, ISIS mengunggah sebuah video yang berisi pengakuan Muhammad Musallam, 19 tahun, seorang Arab Israel yang dituduh bekerja di dinas intelijen Israel. Dalam video itu, Musallam tampak berada di sebuah ruangan. Di duduk di kursi dengan mengenakan jumpsuit berwarna oranye.

Di situ, Musallam bercerita tentang bagaimana dia direkrut dan dilatih oleh Mossad. Musallam juga menyatakan ayah dan kakaknya telah mendorongnya terlibat dalam dunia mata-mata. Musallam mengaku bergabung dengan ISIS untuk melapor ke Israel tentang tempat persembunyian senjata, basis massa dan sistem perekrutan.

Setelah membuat pengakuan, Musallam kemudian digiring ke lapangan. Musallam dipaksa berlutut. Di dekatnya, berdiri seorang anak lelaki yang berumur sekitar 10 tahun. Bocah mengenakan kupluk, seragam militer, lengkap dengan pistol di tangannya.

Seketika, "dor!". Sebuah peluru bersarang di dahi Musallam. Bocah itu kemudian melepaskan tiga tembakan lagi ke tubuh Musallam.

Kemudian seorang militan ISIS menyebutkan anak yang menembak Musallam itu adalah calon penerus militan ISIS. "Ini anak singa dari kekhalifahan," ujar militan itu dalam bahasa Prancis.

Pejabat keamanan Israel sudah mengetahui rekaman video ini. Namun mereka belum bisa memastikan apakah video itu asli atau rekaan. Yang jelas, pejabat keamanan Israel tak mengakui Musallam sebagai mata-mata.

REUTERS | MECHOS DE LAROCHA



Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

36 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya