TEMPO.CO, Ramadi - Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melakukan serangan serangan terkoordinasi terhadap Kota Ramadi, kawasan di sebelah barat Irak. "Serangan itu berlangsung simultan termasuk menggunakan bom bunuh diri," ucap sumber kepolisian.
Menurut laporan dari kepolisian dan sumber rumah sakit di Ramadi, Provinsi Anbar, dalam serangan tersebut sedikitnya 10 orang tewas dan 30 lainnya luka-luka pada aksi penyerangan Rabu, 11 Maret 2015.
Serangan itu, jelas sumber kepolisian, berlangsung sehari setelah pasukan pemerintah Irak didukung militan sekutunya berhasil memasuki beberapa bagian Tikrit, kota strategis, dalam penyerbuan besar-besaran. Tikrit merupakan kota kelahiran Presiden Saddam Hussein.
Dalam beberapa hari ini, pasukan Irak dan pendukung militan Syiah menguasai beberapa kota di luar Tikrit, termasuk al-Alam dan al-Dour. Pasukan pemerintah juga dilaporkan berhasil mengontrol kembali kilang minyak an-Ojail, kota lain tak jauh dari Tikrit. Sejumlah militer pemerintah diinformasikan berdiri tegak di Samarra dan Beiji.
Koresponden Al Jazeera, Jane Arraf, melaporkan dari Sulaymaniyah, Rabu, 11 Maret 2015, "bala tentara irak saat ini memang berada di Tikrit, namun mereka belum bisa menguasai seluruh kota."
Menurutnya, apa yang mereka lakukan saat ini jelas menuju kota dan di sekitar kawasan tersebut. Dia menambahkan, "Apa yang kami dengar adalah sejumlah kerusakan di sana. Ada laporan dari para politisi setelah mereka ngobrol dengan kontituennya bahwa desa mereka telah hancur."
Namun demikian dari serangkaian informasi tersebut, koresponden Al Jazeera sulit memverifikasi kepada pihak independen.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
2 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
22 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
22 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
31 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
32 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
33 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
33 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
34 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
34 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
34 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya