TEMPO.CO, Baghdad - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah merilis video terbaru tentang eksekusi mati atas pria berusia 19 tahun yang diduga sebagai mata-mata Israel. Video ini dianggap banyak pihak sangat keterlaluan dan memuakkan. Sebab, dalam eksekusi itu algojonya adalah seorang bocah yang diperkirakan berusia 10 tahun.
Dalam video ini, seorang pria yang diidentifikasi sebagai Muhammad Said Ismail Musallam menjelaskan bagaimana ia dikirim oleh intelijen Israel untuk menyusup ke sarang ISIS di Suriah. Kelompok ini mengklaim pemuda berdarah Arab-Israel ini masuk ke Suriah dan ditangkap tahun lalu.
Memakai jumpsuit oranye, ia tampak berlutut di kaki dua militan berseragam, salah satunya adalah bocah berusia 10 tahun. Sang bocah inilah yang menembak dahi Musallam dari jarak dekat.
ISIS menyebut bocah ini sebagai salah satu "anak dari kekhalifahan". Ia terlihat tenang saat melakukan aksinya.
Video yang pertama beredar melalui akun Twitter ini kini telah tersebar luas. Namun, sejauh ini belum ada konfirmasi dari pihak ISIS.
Tentang Musallam, ISIS mengakui telah menangkapnya tahun lalu. Ia semula mengaku sebagai pejuang asing yang berniat bergabung dengan ISIS. Namun, belakangan ia mengaku sebagai agen Mossad, badan intelijen Israel.
Tuduhan tersebut telah dibantah oleh seorang pejabat keamanan Israel dan orang tuanya. Keluarganya mengklaim bahwa ia memang ingin bergabung dengan ISIS sebagai pejuang.
MAIL ONLINE | INDAH P.
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
2 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
21 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
22 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
31 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
31 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
33 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
33 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
34 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
34 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
34 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya