TEMPO.CO, London - Algojo Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Inggris kian terbuka jati dirinya. Pria yang semula hanya dijuluki sebagai "Jihadi John" ini bernama asli Mohammed Emwazi, imigran asal Kuwait yang besar di London.
Jo Shuter, mantan kepala sekolah di Sekolah Quintin Kynaston di London - dia lulus hampir sembilan tahun yang lalu - mengatakan kepada BBC Emwazi adalah anak yang baik. Ia dikenal sebagai siswa yang giat belajar dan menjadi teladan bagi teman-temannya.
Hanya saja, tak semua teman-teman sekolahnya menyukai Emwazi. Ia, kata Shuter, kerap di-bully oleh siswa lainnya. Selain dia, dua siswa asal sekolah itu juga diduga bergabung dengan ISIS.
Shuter mengatakan tidak ada indikasi bahwa tiga mantan siswanya itu akan menjadi ekstremis ketika dewasa. "Saya tidak bisa mengatakan kapan radikalisasi mereka dimulai," katanya.
Nama Jihadi John mendunia bersamaan munculnya video pemenggalan sandera ISIS di Internet. Pria ini muncul dalam video dengan pakaian serba hitam dan muka tertutup, hanya menyisakan matanya.
Video itu pertama kali muncul pada Agustus 2014, dengan sandera yang dibunuh bernama James Foley. Ia muncul dalam video yang diunggah beberapa bulan kemudian, dengan korban lain lagi, yaitu Steven Sotloff dan Peter Kassig dari AS, David Haines dan Alan Henning dari Inggris, serta Haruna Yakawa dan Kenji Goto dari Jepang.
Emwazi diyakini berusia 20-an tahun dan keluarganya berimigrasi ke Inggris saat ia berusia enam tahun. Keluarganya tinggal di kawasan kelas menengah di London.
BBC | AL JAZEERA | INDAH P.
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
1 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
21 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
21 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
30 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
31 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
32 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
32 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
33 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
33 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
33 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya