ISIS Rancang Serangan '9/11' di Eropa  

Reporter

Selasa, 3 Maret 2015 20:56 WIB

Ratusan penumpang kapal yang karam diselamatkan oleh kapal angkatan laut Italia di 32 km utara dari Libya, 7 Juni 2014. Foto karya Massimo Sestini dari italia, menjadi pemenang kedua kategori General News, Singles, di World Press Photo 2015. REUTERS/Massimo Sestini/World Press Photo

TEMPO.CO, London- Ahmed Gaddaf al-Dam, mantan pejabat paling senior dari klan Kolonel Muammar Qaddafi, pemimpin Libya yang tewas pada 2011, mengingatkan ihwal rencana kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau Negara Islam (ISIS/IS) mengulangi tragedi 11 September 2001 di Eropa dalam kurun dua tahun ke depan.

Untuk mewujudkan rencana "9/11" itu, ISIS diduga telah merekrut banyak orang yang akan menjadi imigran dengan memasuki wilayah Eropa dari Libya. Mereka dijanjikan mendapatkan "perawan kulit putih".

"Mereka dibawa ke kamp dan diubah menjadi tentara. Mereka memberikan serdadu-serdadu itu uang, bercerita kepada mereka tentang Allah dan surga dan banyak perawan kulit putih yang menanti mereka di sana," ujar Ahmed Gaddafi al-Dam mengutip ucapan ISIS kepada para imigran seperti dikutip dari Daily Mail, 2 Maret 2015.

Pada masa pemerintahan Qaddafi, Ahmed menjabat pejabat intelijen Libya. Ia kini hidup sebagai pelarian politik di Kairo, Mesir. Menurut Ahmed, sekitar setengah juta migran akan berlayar dari Libya ke pelabuhan-pelabuhan Eropa tahun ini. Dari jumlah itu, terdapat ribuan teroris binaan ISIS yang akan menyerang Eropa dengan skala yang sama beratnya dengan serangan 9/11.

Setelah itu, ISIS mengancam akan membuat nasib Eropa sama dengan Afrika Utara, yang jatuh dalam kekacauan dan pertumpahan darah.

Tragedi 9/11 atau 9 September 2001 mengacu pada peristiwa penghancuran gedung kembar World Trade Centre di Amerika Serikat. Pelakunya menabrakkan pesawat sipil yang telah dibajak oleh sekelompok teroris ke gedung itu. Tragedi ini menewaskan lebih dari 2 ribu orang.

DAILY MAIL | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya