Profil Kasassbeh, Pilot Yordania yang Dibakar ISIS  

Reporter

Rabu, 4 Februari 2015 17:52 WIB

Ibu pilot Yordania Mu'ath al-Kaseasbeh, memegang foto putranya yang menjadi tawanan ISIS dan diancam akan dibunuh dalam aksi di Amman, Yordania, 27 Januari 2015. AP/Raad Adayleh

TEMPO.CO, Amman - Setelah melewati masa negosiasi menegangkan, pilot jet tempur Yordania Moaz al-Kassasbeh, akhirnya menemui ajal dengan cara dibakar hidup-hidup oleh anggota kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kekejaman itu disiarkan ISIS melalui video, Selasa, 3 Februari 2015.

ISIS mengklaim bahwa Al-Kassasbeh tewas dibunuh pada 3 Januari 2015 setelah ditangkap Desember 2014. Pembunuhan itu merupakan pertama kali terjadi terhadap anggota militer dari aliansi pimpinan Amerika Serikat oleh kelompok garis keras ini.

Letnan penerbang berusia 26 tahun itu diculik oleh ISIS setelah jet tempurnya F-16 jatuh di dekat markas pertahanan ISIS di Kota Raqqa, sebelah utara Suriah. Pria kelahiran Kota Karak pada 1988 itu merupakan satu dari delapan bersaudara dan berasal dari suku bangsa terkemuka di Yordania.

Suku bangsa Kassasbeh dikenal sebagai pendukung kuat Kerajaan Yordania dan menjadi tulang punggung kekuatan militer negeri itu, sehingga banyak sekali anggota angkatan bersenjata Yordania berasal dari klan Kasassbeh. Ayah Moaz, Safi al-Kassasbeh, adalah seorang pensiunan guru besar pendidikan sementara paman Moaz seorang anggota militer berpangkat Mayor Jenderal.

Moaz lulus dari Akademi Angkatan Udara Raja Hussein pada 2009 dan bergabung dengan Angkatan Udara Kerajaan Yordania (RJAF) sebelum menjadi pilot tempur pada 2012. "Selanjutnya, Moaz bergabung dengan Squardon 1 di pangkalan Angkatan Udara di Muwaffaq Salti," tulis The Telegraph.

Pemuda yang menikah pada pada Juli 2014 itu ditunjuk sebagai pilot tempur setelah negerinya bergabung dengan koalisi negara-negara Arab pimpinan AS untuk menggempur basis pertahanan ISIS di Timur Tengah.

Seusai putranya ditangkap, ayah Moaz bercerita kepada NPR bahwa dia tidak sependapat terhadap anggapan yang menyebutkan anaknya itu memainkan peranan dalam serangan udara.

"Saya tidak setuju dengan semua anggapan itu. Perlu diketahui, seluruh rakyat Yordania mengutuk keras partisipasi kami dalam koalisi," ujarnya. "Angkatan Bersenjata kami hanya untuk mempertahankan Yordania, bukan untuk menyebar ke seluruh dunia seperti tentara AS."

AL ARABIYA | CHOIRUL

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

32 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

35 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

35 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

35 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya