Warganya Diculik ISIS, Ini Sumpah Raja Yordania  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Senin, 2 Februari 2015 10:30 WIB

Ibu pilot Yordania Mu'ath al-Kaseasbeh, memegang foto putranya yang menjadi tawanan ISIS dan diancam akan dibunuh dalam aksi di Amman, Yordania, 27 Januari 2015. AP/Raad Adayleh

TEMPO.CO, Amman - Pemerintah Yordania bersumpah akan menempuh segala cara untuk bisa menyelamatkan nyawa warganya, seorang pilot pesawat tempur, yang diculik kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Raja Yordania Abdullah II bersumpah akan membebaskan Maaz al-Kassasbeh yang diculik ISIS pada Desember lalu, setelah milisi itu merilis video eksekusi pembunuhan wartawan Jepang, Kenji Goto. “Kami sedang mencari cara untuk membebaskan pahlawan kami, pilot Maaz al-Kassasbeh,” kata Raja Abdullah II dalam pernyataan resminya, seperti dilansir Al Jazeera, Ahad, 1 Februari 2015.

Juru bicara pemerintah Yordania, Mohammed al-Momeni, mengecam pembunuh Goto yang mencibir pemerintah Yordania tidak berusaha dan berkoordinasi dengan pemerintah Jepang untuk menyelamatkan nyawa warganya. (Baca: ISIS Gunakan Hewan untuk Latihan Penggal Manusia)

ISIS menuntut pembebasan Sajida al-Rishawi untuk ditukar dengan Kassasbeh. Al-Rishawi adalah anggota Al-Qaeda yang telah dijatuhi hukuman mati di Yordania atas keterlibatannya dalam serangan pada 2005 yang menewaskan 60 orang.

Pemerintah Yordania telah menyatakan siap menukar Al-Rishawi jika ISIS bisa memberikan bukti bahwa Kassasbeh masih hidup. Kassasbeh ditangkap ISIS pada 24 Desember 2014 ketika pesawat jet F-16 yang dipilotinya jatuh di utara Suriah, markas ISIS. (Baca: Diduga Gay, ISIS Lempar Pria Dari Atap Gedung)

Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyebut pembunuh Goto sebagai pengecut. Pemerintah Jepang berjanji tidak akan pernah memaafkan pelaku terorisme itu. “Saya sangat marah atas tindakan teroris yang keji dan hina itu. Kami akan bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk membuat mereka menebus kejatahan yang telah dilakukan,” kata Shinzo Abe.

Goto adalah sandera asal Jepang kedua yang dieksekusi ISIS dalam kurun satu minggu. Kelompok bersenjata itu mengatakan eksekusi Goto sebagai hukuman atas janji Tokyo memberikan bantuan US$ 200 juta kepada negara-negara yang terkena dampak ISIS. (Baca: ISIS Minta US$ 200 Juta ke Pemerintah Jepang)

Pekan lalu, ISIS mengaku bertanggung jawab atas eksekusi terhadap Haruna Yukawa, setelah berakhirnya waktu 72 jam yang dinyatakan ISIS dalam ultimatum.

AL JAZEERA | ROSALINA

Terpopuler Dunia:
ISIS ke Obama: Kami Penggal Anda di Gedung Putih
Bapak Balas Dendam Anak Mati, Bunuh 7 Milisi ISIS
ISIS Minta US$ 200 Juta ke Pemerintah Jepang












Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

12 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

31 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

32 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

40 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

41 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

43 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

43 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

43 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

44 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

44 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya