TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah Jepang berupaya menghubungi kelompok Negara Islam (Islamic State atau dulu bernama ISIS) untuk menyelematkan nasib dua warganya yang disandera kelompok teroris ini. Menurut Menteri Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, pemerintah memiliki tenggat waktu hingga Jumat siang pukul 2.50 waktu setempat.
Pemerintah, kata Suga, berupaya menyelamatkan dua sandera ini. Pintu komunikasi akan dibuka melalui pihak ketiga. Namun Suga tak menjelaskan apakah pemerintah akan membayar sandera atau tidak kepada ISIS. (Baca: Pasukan Kanada Adu Tembak dengan ISIS)
Dua warga Jepang, Kenji Goto dan Haruna Yukawa diculik ISIS. Pemerintah diberi waktu selama 72 jam untuk membayar uang tebusa sebesar US$ 200 juta atau setara Rp 2,4 triliun untuk membebaskan kedua orang ini. Bila tidak, ISIS mengancam akan memenggal mereka. (Baca: ISIS Gunakan Hewan untuk Latihan Penggal Manusia)
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyatakan, pihaknya berpacu dengan waktu untuk memutuskan nasib kedua orang tersebut. "Saya telah memerintahkan pemerintah menggunakan semua jalur diplomatik yang memungkinkan untuk menjamin pembebasan kedua orang itu," kata Abe.
Abe baru kembali dari lawatan ke Timur Tengah. Abe bertemu dengan sejumlah kepala negara seperti Presiden Palestina Mahmoud Abbas, serta Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Raja Yordania Abdullah dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
"Jepang tidak akan pernah menyerah pada terorisme. Jepang akan melakukan yang terbaik dalam perlawanan terhadap terorisme, bahu membahu dengan masyarakat internasional," kata Abe.
ISIS telah membunuh lima tawanan Barat sejak agustus tahun lalu. Ini adalah pertama kalinya ISIS mengancam tawanan Jepang.
CNN | THE TELEGRAPH | WINONA AMANDA
Terpopuler
Pria Ini Paling Sering Naik Pesawat di Dunia
Buntut Charlie Hebdo, Wali Kota Paris Gugat Fox
Pelayanan Buruk, Maskapai Ryanair Didenda Rp 7,9 M
Australia Soroti Lansia Duduk di Lantai Kereta
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
2 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
21 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
22 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
31 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
32 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
33 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
33 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
34 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
34 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
34 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya