Anggota Teroris Lakukan Ini untuk Masuk ke Inggris  

Reporter

Rabu, 21 Januari 2015 17:55 WIB

Kelompok isis kembali mengadakan eksekusi mati, terhadap pria yang dituduh menyukai sesama sejenis. Eksekusi dilakukan dengan cara menjatuhkan dari atas gedung tinggi di Nineveh, Suriah, 17 Januari 2015. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, London - Seorang warga Inggris yang terlibat aksi teror di Suriah berusaha mencari cara pulang ke negaranya, sementara pengadilan Inggris memutuskan dirinya bersalah terlibat aksi teror.

Imran Khawaja, nama warga Inggris itu, kemudian membuat informasi palsu yang mengabarkan dirinya sudah tewas di Suriah. Kabar kematian pria 27 tahun ini pun tersebar di Suriah. (Baca: Pasukan Kanada Adu Tembak dengan ISIS.)

Bersamaan itu, Imran meminta sepupunya, Tahir Bhatti, 44 tahun, untuk menjemputnya di Bulgaria dan mengantarnya kembali ke Inggris dengan mengendarai mobil. Mereka menempuh perjalanan darat sejauh lebih dari 2.700 kilometer.

Bhatti, seperti dilansir dari News.com.au, Rabu, 21 Januari 2015, juga meyakinkan Imran, sepupunya, untuk meninggalkan Suriah karena orang tuanya sedang sakit. Saat itu Imran baru saja berkunjung ke satu kamp pelatihan teroris di Suriah. Di Suriah, ia sempat difoto dengan memegang kepala seorang pria yang merupakan korban pemenggalan kepala oleh kelompok teroris.

Pihak keamanan Inggris kemudian mengendus informasi palsu tentang kematian Imran. Ia ditangkap tahun lalu dan informasi tentang kematiannya yang palsu terungkap. (Baca: ISIS Gunakan Hewan untuk Latihan Penggal Manusia.)

Pengadilan Old Bailey di Inggris bulan lalu menunjukkan foto-foto Imran memakai peralatan tempur dan penutup wajah duduk di tangki dengan senapan. Foto lainnya ketika Imran berada di sebuah kamp pelatihan membawa senapan serbu di Suriah.

Bukti lainnya tentang keterlibatan Imran dalam aksi teroris adalah sebuah aplikasi komunikasi terenkripsi yang ia gunakan. Imran juga menggunakan kata-kata kode untuk berkomunikasi. Misalnya kata “club" yang mengacu pada kamp pelatihan, "doormen" mengacu pada orang yang menjalankannya, dan "puke" yang digunakan untuk menggambarkan bahan yang diperlukan dalam medan perang. (Baca: ISIS Rilis Video Anak Kecil Eksekusi 'Intel Rusia'.)

Imran dan Bhatti ditangkap pada Juni tahun lalu saat memasuki Inggris lewat pelabuhan Dover. Di pengadilan yang digelar pada Selasa, 21 Januari 2015, Bhatti mengaku bersalah karena membantu seorang pelaku teroris.

Seorang terdakwa lainnya, Asim Ali, 33 tahun, sebelumnya dinyatakan bersalah karena memberikan uang kepada Imran yang kemungkinan akan digunakan untuk aksi teror. Pengadilan akan menjatuhkan putusan pada Februari mendatang.

NEWS.COM.AU | WINONA AMANDA

Baca juga:
Tarif Bus Jawa Barat Turun 5-10 Persen
Budi Laporkan KPK ke Kejaksaan, Apa Kata JK?
Houthi Kuasai Istana Presiden Yaman
Di Instagram, Christina Unggah Tindik Payudara


Berita terkait

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

9 Oktober 2017

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III?yang dipicu?Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

22 September 2017

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

Inggris tantang wisatawan bernyali untuk berburu hantu di
/>
penjara paling angker, Shepton Mallet.

Baca Selengkapnya

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

20 Agustus 2017

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

Beberapa orang di Inggris benar-benar berpikir bahwa menara jam Big Ben akan diganti namanya menjadi Massive Mohammed.

Baca Selengkapnya

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

4 Agustus 2017

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

Rtu Elizabeth II meminum alkohol sejak sebelum makan siang

Baca Selengkapnya

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

29 Juli 2017

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

Charlie Gard, bayi usia 11 bulan yang telah menyedot perhatian sejumlah pemimpin dunia dan masyarakat internasional akhirnya meninggal

Baca Selengkapnya

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

27 Juli 2017

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

Pengalaman sebagai pilot helikopter ambulans membuat Pangeran William sangat peduli pada kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

22 Juli 2017

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.

Baca Selengkapnya

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

21 Juli 2017

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

Sebuah keluarga Inggris mengklaim diusir dari sebuah pesawat karena sang ayah memiliki tato di wajah.

Baca Selengkapnya

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

17 Juli 2017

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

Davis direncanakan bertemu negosiator Brexit dari Uni, Eropa Michel Barnier, dalam perundingan yang berlangsung selama empat hari di Brussels.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

7 Juli 2017

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

Seorang nenek di Inggris mendedikasikan tubuhnya dengan 20 tatto bergambar pelatih Manchester United, Jose Mourinho.

Baca Selengkapnya