Pasukan RCMP bersenjata berlari menuju Blok Langevin di Gedung Parlemen menyusul serangan oleh pria bersenjata di Ottawa, Kanada, 22 Oktober 2014. Seorang tentara tewas tertembak di Tugu Memorial Perang dan PM Kanada Stephen Harper dievakuasi dari Gedung Parlemen. REUTERS/Chris Wattie
TEMPO.CO, Bagdad - Pasukan Komando Khusus Kanada adu tembak dengan kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak dalam beberapa hari terakhir ini. Menurut pejabat senior Kanada, Brigadir Jenderal Michael Rouleau, bentrok senjata itu pertama kali terjadi di darat antara pemberontak ISIS dan pasukan Barat.
Dalam aksi tersebut, Brigjen Rouleau menjelaskan, pasukan Kanada ditembaki dengan mortir dan senapan mesin, semetara pasukan Irak yang sedang berlatih di dekat tempat kejadian melakukan tembakan balasan. "Kami membela diri dan melakukan tembakan balasan yang menyebabkan sejumlah milisi ISIS tewas," kata Brigjen Rouleau.
Rouleau mengatakan sepekan sebelumnya juga terjadi pertempuran sengit, dan untuk pertama kalinya pasukan Kanada melakukan tembakan terhadap kelompok bersenjata tersebut. "Saat itu, pasukan kami sedang mempersiapkan pertemuan dengan para pemimpin senior Irak di lokasi yang berjarak beberapa kilometer dari garis depan," ujarnya di depan wartawan.
Pada pertempuran tersebut, ucap Brigjen Rouleau, pasukan Kanada mengerahkan pasukan penembak jitu guna membuyarkan ancaman para penyerbu. "Tak ada satu pun personel pasukan Kanada yang cedera."
Kanada mengirimkan 600 personel pasukan udara dan personel militer lainnya yang dilengkapi dengan enam jet tempur serta pesawat militer lain. Mereka dikerahkan ke Irak untuk bergabung dengan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat guna menghadapi perlawanan ISIS. Pengerahan pasukan Kanada akan berakhir pada Mei 2015, kecuali mendapat persetujuan parlemen untuk diperpanjang.