TEMPO.CO, Bagdad - Sekitar 350 warga penganut agama Yazidi dibebaskan oleh kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Sabtu, 17 Januari 2015. Mereka yang dibebaskan sebagian besar berusia tua, cacat fisik, dan menderita sakit.
Tidak ada penjelasan tentang alasan pembebasan penganut agama minoritas di Irak ini. Komunitas Yazidi hanya terlihat menyeberangi perbatasan yang dikuasai ISIS, dan beberapa pejabat Kurdi membawa mereka ke Kota Kirkuk. (Baca: Diduga Gay, ISIS Lempar Pria dari Atap Gedung.)
"Beberapa di antara mereka terluka, ada yang tidak mampu, serta banyak yang menderita gangguan mental dan problem psikologis," kata Khodr Domli, aktivis terkenal hak-hak Yazidi, kepada AFP yang dikutip dari BBC, Minggu, 18 Januari 2015.
Seorang korban penculikan ISIS yang dipulangkan itu menjelaskan mereka dimasukkan ke dalam beberapa bus dan dibawa pergi. Mereka begitu ketakutan karena khawatir akan dieksekusi oleh para milisi. Ternyata, mereka dipulangkan setelah beberapa bulan diculik. (Baca: ISIS Rilis Video Anak Kecil Eksekusi 'Intel Rusia')
Sekitar 3.000 perempuan dan anak-anak dari komunitas Yazidi berada dalam sekapan ISIS. ISIS mengusir dan membunuh warga Yazidi saat penyerangan di Mosul, Irak.
BBC | MARIA RITA
Baca juga:
Australia Galau pada Jokowi Soal Eksekusi Warganya
Oegroseno Bela Suhardi Alius dari Cap Pengkhianat
Pakaian Putih, Terpidana Bertanda Tembak di Dada
Romo Benny: Ada Hukuman Lebih Menyakitkan dari Mati
Jika Budi Gunawan Batal Dilantik, Jokowi Pilih 8 Calon Ini
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
7 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
26 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
27 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
36 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
36 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
38 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
38 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
39 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
39 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
39 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya