Begini Warga Selandia Baru Hindari Eksekusi Mati

Reporter

Minggu, 18 Januari 2015 09:44 WIB

Mochamad Choerul Anam, kuasa hukum terpidana mati Namaona Denis, warga negara Malawi, menunjukan surat dari Komnas HAM di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jateng, 16 Januari 2015. Komnas HAM menyampaikan surat kepada Jaksa Agung mengenai permintaan penundaan eksekusi mati terhadap Namaona Denis, terkait dengan diajukanya Peninjauan Kembali (PK) yang kedua. ANTARA/Idhad Zakaria

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Presiden Joko Widodo menolak seluruh pengajuan grasi terhadap terpidana mati kasus narkoba membuat takut penyelundup 1,7 kilogram sabu asal Selandia Baru, Antony de Malmanche. Kuasa hukum Antony, Barrister Craig Tuck, menyiapkan jurus untuk menghindari kliennya dari tembakan regu eksekutor.

Dalam persidangan, Craig berencana memperjuangkan status kliennya bukan sebagai penyelundup narkoba, tetapi korban dari perdagangan manusia. Antony ditangkap petugas Bea-Cukai di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 1 Desember 2014. Di dalam tasnya ditemukan sabu seberat 1,7 kilogram. (Baca: Abbott Bujuk Jokowi Batalkan Eksekusi Bali Nine)

Craig sendiri telah membentuk tim khusus untuk melancarkan rencananya yang terdiri atas tim hak asasi manusia dan ahli hukum dari Indonesia. Tim khusus ini akan berkukuh kliennya jadi korban perdagangan manusia. Saat ini, hukum pidana internasional mengakui adanya perdagangan manusia dengan rincian tujuan perbudakan, kerja paksa, seks, dan penjualan organ.

Tim khusus akan berdebat di pengadilan soal model bisnis dari cincin narkoba internasional yang kerap menggunakan orang seperti Antony sebagai sasaran penipuan. Antony ditipu untuk membawa narkoba sehingga tak tergolong sebagai penyelundup, tetapi korban perdagangan manusia. (Baca: 6 Dieksekusi Mati 14 Menunggu, Ini Daftarnya)

Menurut Craig, De Malmanche mengambil perjalanan pertamanya ke luar negeri, Hong Kong, untuk bertemu seorang wanita yang dikenalnya melalui Internet bernama Jessie. Setelah tiga hari, seorang pria asal Afrika bernama Larry menemuinya dengan klaim sebagai asisten pribadi Jessie.

Larry kemudian menyuruh Antony ke Guangzhou, Cina, dengan janji bertemu Jessie. Ketika sampai, Larry berdalih Jessie tak bisa bertemu lantaran ada masalah visa sehingga hanya dapat bertemu di Bali. Itu alasan Antony kemudian terbang ke Bali. (Baca: Eksekusi Mati, Jokowi Tak Gubris Pemerintah Brasil)

Soal tas berisi sabu, Craig menyatakan, saat mengantar De Malmanche, Larry sempat membeli dan mengemas tas dalam perjalanan. Tas tersebut kemudian diserahkan kepada De Malmanche untuk dibawa ke Bali. "Dia (De Malmanche) tidak mengeksploitasi masyarakat Indonesia, tetapi dirinya yang tereksploitasi," kata Craig.

THE GUARDIAN




Baca juga:
Romo Benny: Ada Hukuman Lebih Menyakitkan dari Mati
Jokowi Tunda Budi, Zigzag Panas Jenderal Polisi
Diduga Gay, Pria Ini Dilempar ISIS dari Atap Gedung
Soal Kapolri, Jokowi Tinggalkan Tradisi Baik SBY




Berita terkait

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

31 hari lalu

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

1 Februari 2024

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal

Baca Selengkapnya

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi

Baca Selengkapnya

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

21 Januari 2024

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.

Baca Selengkapnya

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

21 Desember 2023

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza

Baca Selengkapnya

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

18 Desember 2023

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa seorang agen dinas intelijen Mossad Israel dieksekusi di provinsi Sistan-Baluchestan di tenggara Iran.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

12 Desember 2023

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi mati sepuluh tahun lalu dengan cara sadis. Bagaimana cerita eksekusi itu?

Baca Selengkapnya

Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

3 Desember 2023

Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

Kyiv menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah video yang beredar menunjukkan dua tentara Ukraina ditembak saat sudah menyerah.

Baca Selengkapnya

Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

10 Oktober 2023

Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

Usai G30S yang gagal total, kemudian peristiwa tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

14 September 2023

Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengeksekusi dua tentara yang didakwa berkhianat

Baca Selengkapnya