Ingin Nikahi Pejuang ISIS, Gadis Austria Ditangkap  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Senin, 12 Januari 2015 14:02 WIB

Puluhan militan pejuang Islam berpatisipasi saat berparade di sepanjang jalan provinsi Raqqa utara (30/6). Pejuang Islam militan mengadakan parade di utara provinsi Raqqa Suriah untuk merayakan deklarasi "khalifah" Islam. Negara Islam merupakan cabang Al-Qaeda sebelumnya dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Vienna - Kepolisian Austria menangkap dua gadis remaja yang mencoba pergi ke Suriah untuk bergabung dengan pejuang kelompok Negara Islam (Islamic State) atau yang lebih dikenal dengan nama ISIS. Orang tua kedua gadis itu telah melaporkan hilangnya anak-anak mereka kepada pihak kepolisian pada Desember lalu.

Dua gadis yang masing-masing berusia 16 dan 17 tahun itu dikembalikan ke pihak Austria dari Rumania, tempat keduanya tertangkap oleh otoritas setempat dalam perjalanan kereta pada 30 Desember lalu. Kedua gadis tersebut diketahui ingin menikah dengan pejuang ISIS di Suriah. (Baca juga: Militan ISIS Diduga Tertular Ebola)

Marcus Neher, jaksa penuntut umum dari kantor Salzburg, mengatakan kedua gadis itu ditahan di Provinsi Salzburg pada Sabtu, 10 Januari 2015. "Mereka menawarkan diri untuk menjadi istri bagi pejuang ISIS," kata Marcus Neher, seperti dilansir NBC News, Senin, 12 Januari 2015. (Baca juga: Anggota ISIS Beberapa Kali Bocorkan Persembunyian)

Kantor berita Austria, APA, melaporkan tersangka yang berusia 16 tahun diketahui berasal dari Chechnya, sementara tersangka yang berusia 17 tahun lahir di Bosnia. Penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan polisi mendapati bahwa keduanya berkeinginan menjadi istri para pejuang ISIS.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Austria, 170 orang telah diketahui pergi ke Timur Tengah dari Austria untuk bergabung dengan kelompok militan ISIS. (Baca juga: Asyik Nge-tweet, Anggota ISIS Gagal Ngumpet)

Pada Oktober 2014, pemerintah Austria menangkap seorang bocah berusia 14 tahun atas tuduhan terorisme. Bocah itu diduga berencana melakukan perjalanan ke Suriah setelah mempelajari cara membuat bom lewat situs di Internet.

ROSALINA | NBC NEWS | FOX NEWS

Terpopuler Dunia:

Kartun Muhammad Dicetak Ulang, Surat Kabar Diteror
AS Akan Tutup 15 Pangkalan Militernya di Eropa
Rusia Larang Gay dan Lesbian Mendapat SIM
Obama Tunjuk Cohen Sebagai Wakil Direktur CIA









Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

12 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

31 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

32 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

40 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

41 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

43 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

43 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

43 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

44 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

44 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya