Serangan 'Pembalasan Nabi', Kesaksian Warga Paris  

Reporter

Kamis, 8 Januari 2015 10:19 WIB

Warga melihat kantor berita Perancis, Charlie Hebdo yang telah dijaga ketat oleh petugas keamanan usai terjadi serangan dua orang bersenjata di kantor berita Perancis, Charlie Hebdo di Paris, 7 Januari 2015. (AP Photo)

TEMPO.CO, Paris - Warga Paris, Prancis, masih syok dengan penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo pada Rabu, 7 Januari 2015. Kepada Tempo, Sebastian Zebrowski, warga Paris yang berusia 23 tahun, mengaku ini adalah kasus kekerasan terburuk yang pernah dia lihat selama tinggal di Ibu Kota Prancis itu.

"Kami syok, polisi, dan tentara ada di seantero Paris. Kawasan perbelanjaan, wisata, stasiun, halte, dan tempat umum lainnya tak luput dari pengawasan," kata Zebrowski saat dihubungi pada Kamis, 7 Januari 2015. (Baca: Penyerang 'Pembalasan Nabi' Charlie Hebdo Tewas)

Kandidat master hubungan internasional di Universitas Sciences Po (Institut Ilmu Politik) Paris ini mengatakan semua warga membicarakan hal yang sama, baik di kereta, di jalan, kafe, kampus, atau kantor. Mereka menyerukan perasaan yang sama, kaget dan was-was terhadap keamanan Paris. "Kami tahu bahwa kejadian ini bisa terjadi pada siapa pun, jadi kami lebih waspada saat ini," ujarnya,

Zebrowski tinggal tak jauh dari Menara Eiffel. Butuh sekitar 20 menit menggunakan metro jika ingin menuju ke kawasan Richard Lenoir, tempat majalah Charlie Hebdo berkantor. Tapi, ketatnya pengawasan polisi masih terasa hingga ke kawasan tempat tinggalnya. "Polisi sepertinya tak mau kecolongan." (Baca: Charlie Hebdo Diserang, Polri Minta Media Waspada)

Saat Charlie Hebdo diserang, Zebrowski baru saja mendarat selepas terbang dari Kota Warsawa, Polandia. Saat mendarat di Bandara Charles de Gaulle, sejumlah tentara terlihat mulai ikut memperketat keluar-masuk pengunjung bandara. "Kondisinya jadi tak nyaman, tapi kami tetap harus melanjutkan hidup," kata dia.

Kantor Charlie Hebdo diserang pada Rabu siang, saat anggota redaksi menggelar rapat. Dari 12 korban tewas, salah satunya adalah kartunis dan editor Charlie Hebdo, Stephane Carbonniere. Penembakan ini terjadi setelah Charlie Hebdo mengunggah karikatur pemimpin kelompok militan Negara Islam (IS/ISIS), Abu Bakar al-Baghdadi, di Twitter.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Berita Terpopuler
Ekor Air Asia Ditemukan, Penyelam Kehabisan Oksigen
Ekor Air Asia Ditemukan di Dasar Laut
Sindir ISIS, 11 Pekerja Majalah Tewas Ditembak

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya