Demi Uang, ISIS Jual Organ Tubuh Milisi dan Sandera

Reporter

Sabtu, 20 Desember 2014 13:39 WIB

Pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyalib seorang pria yang diduga telah menjadi mata-mata Assad. Tindakan ini dilakukan oleh pasukan ISIS dengan penafsiran mereka tentang hukum syariah. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Baghdad - Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS/IS) berupaya mencari cara untuk mengumpulkan uang guna membiayai aksi terornya di Timur Tengah. Selain menjual minyak hasil rampasannya, ISIS juga menyelundupkan narkotika, dan perdagangan manusia.

Cara terbaru mendapatkan uang terungkap. Seperti dilansir Dailymail, Sabtu, 20 Desember 2014, ISIS telah merekrut sejumlah dokter asing untuk beberapa bulan lamanya. Tugas mereka adalah mengumpulkan organ tubuh manusia, baik para milisi yang tewas maupun para sandera yang hidup, termasuk anak-anak dari masyarakat minoritas di Irak dan Suriah. (Baca:ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah)

Seperti diungkap seorang dokter bernama Siruwan al-Mosuli yang dimuat di laman berita al-Monitor, para dokter asing disewa untuk membuat sistem perdagangan organ tubuh secara besar-besaran dari satu rumah sakit yang dikuasai ISIS di kota Mosul, di wilayah utara Irak.

Hasilnya, ISIS mendapatkan keuntungan yang besar. Dari penjualan minyak, penyelundupan narkotika, dan perdagangan manusia, ISIS meraup US$ 2 miliar per tahun.

Tergiur dengan uang yang besar, ISIS dikabarkan telah membentuk divisi khusus penyelundupan organ tubuh yang hanya bertanggung jawab untuk menjual jantung, ginjal, dan lever manusia ke pasar gelap jaringan internasional. (Baca:Jihadis ISIS Berasal dari Berbagai Negara)

Al-Mosuli menambahkan, belakangan dia menyadari pergerakan yang tak wajar pada fasilitas kesehatan di Mosul Arab dan para ahli bedah asing yang disewa, namun dokter asing itu dilarang bercampur dengan dokter lokal.

Kantor berita Assyrian International menjelaskan, kebanyakan organ tubuh diselundupkan dari Suriah dan Irak ke negara-negara tetangga, seperti Arab Saudi maupun Turki. Mafia kemudian menjualnya ke pembeli di seluruh dunia.

MARIA RITA | DAILY MAIL

Baca juga:
Libur Panjang, Pesawat Ditambah di Bandara Juanda
Buang Sampah Sembarangan, 95 Warga DKI Dihukum
Ahok Gandeng NTT Bangun Peternakan Sapi
Jokowi: Akan Kami Urus 1,8 Juta TKI di Luar Negeri

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya