Menlu Marty Natalegawa (kanan) berjabat tangan dengan Menlu Kuba Bruno Rodriguez Parrilla (kiri) di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta (24/5). ANTARA/Dhoni Setiawan
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menyambut baik rencana pemulihan hubungan Amerika Serikat-Kuba, termasuk hubungan diplomatik antara kedua negara tersebut. (Baca: AS Pulihkan Hubungan Diplomatik dengan Kuba)
"Perkembangan ini sejalan dengan posisi Pemerintah Indonesia yang selalu menyerukan pencabutan embargo ekonomi terhadap Kuba, yang berdampak buruk bagi kehidupan ekonomi dan sosial rakyat Kuba," demikian pernyataan Indonesia yang disampaikan Kementerian Luar Negeri lewat rilis yang diterima Tempo, Jumat, 19 Desember 2014.
Dukungan Indonesia selalu disampaikan melalui pemungutan suara di Forum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), yang telah berlangsung sebanyak 23 kali sejak tahun 1992.
Pada pemungutan suara tanggal 28 Oktober 2014 lalu, Indonesia, untuk kesekian kalinya, terus mendukung rancangan resolusi PBB: “Necessity of ending the economic, commercial and financial embago imposed by the United States of America against Cuba”, yang kemudian didukung oleh 188 negara dan diadopsi menjadi dokumen resolusi PBB No. A/69/5. (Baca: RI Desak AS Cabut Embargo terhadap Kuba)
Amerika Serikat dan Kuba sepakat untuk menyambung kembali hubungan diplomatik yang putus lebih dari 50 tahun lalu, pada Rabu, 17 Desember 2014.