Pasang 2 Bom, Teroris Australia Minta Bendera ISIS

Reporter

Senin, 15 Desember 2014 18:51 WIB

Polisi terlihat sedang menyisir salah satu gedung. Penyaderaan terjadi di Lindt Cafe, Martin Place, Sydney, Australia 15 Desember 2014. Don Arnold/Getty Images. AP Photo/Rob Griffith.

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu korban penyanderaan di Kafe Lindt, Sydney, Australia, menyampaikan permintaan para teroris yang menahan puluhan orang di kafe tersebut. Melalui akun Facebook-nya, perempuan bernama Marcia Mikhael ini menyatakan tiga tuntutan para penyandera.

Tuntutan pertama adalah mereka meminta bendera Islamic State dikirimkan ke kafe itu. "Kirim bendera IS (dulu ISIS) ke kafe, maka kami akan membebaskan satu sandera," kata penyandera melalui akun Mikhael ini. (Baca juga: Sydney Mirip Kota Mati)

Selain itu, para teroris juga meminta berbicara langsung ke Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Bila tuntutan kedua dipenuhi, mereka berjanji melepaskan lima orang sandera. Tuntutan terakhir adalah memberitahukan kepada media bahwa dua saudara para penyandera ini, agar tidak meledakkan dua bom yang ditanam di tengah Kota Sydney.

Menurut Mikhael, para teroris mendesak agar tuntutan itu segera dilaksanakan. "Bila tidak, mereka akan membunuh kami," katanya. (Baca juga: Lima Sandera Sydney Berhasil Kabur)

Mikhael melanjutkan, para penyandera ingin memberitahukan kepada dunia internasional bahwa Australia sedang menghadapi serangan Islamic State. "Mereka juga mengancam akan membunuh kami. Kami sangat membutuhkan bantuan," katanya.

Sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat, puluhan orang menjadi korban penyanderaan kelompok teroris di Kafe Lindt, Australia. Peristiwa ini sudah berlangsung selama dua belas jam.

Polisi berjanji akan membebaskan para sandera malam ini. Sebanyak lima orang sandera sudah berhasil melarikan diri.

Kafe Lindt terletak tepat di jantung Kota Sydney. Kawasan tersebut dekat dengan lokasi wisata seperti gedung Opera House dan taman Royal Botanic Gardens.

DEWI RINA

Terpopuler:
Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan
Kata KPK Soal Transaksi Mencurigakan Kasus BJB
Kontras Ancam Laporkan Jokowi ke PBB
Buat Film Porno di Gereja, Mengaku 'Malaikat'

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya