ISIS Menjual Mayat Jurnalis Amerika Rp 1,2 Triliun

Reporter

Jumat, 12 Desember 2014 15:52 WIB

James Foley kontributor freelance GlobalPost, saat meliput di Benghazi, Libya dalam video yang dirilis pada 7 April 2011 oleh GlobalPost. Foley tidak diketahui keberadaannya selama 2 tahun sebelum beredar video pembunuhannya. AP/GlobalPost

TEMPO.CO, Suriah - Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali mengejutkan dunia. Setelah ISIS merilis video pemenggalan kepala jurnalis foto asal Amerika Serikat, James Foley, pada Agustus lalu, kini, ISIS akan menjual jasad James Foley kepada keluarga korban dan pemerintah Amerika Serikat. (Baca: Alasan Jakarta Post Memuat Karikatur ISIS)

ISIS menjual jasad James Foley seharga US$ 1 miliar atau sekitar Rp 1,2 triliun. Pertukaran jasad dengan uang itu nantinya akan diadakan di Turki. Seperti diberitakan Russia Today, Jumat, 12 Desember 2014, ISIS akan memberikan sampel DNA James Foley sebagai bukti.

"Mereka minta US$ 1 miliar, dan mereka akan mengirim DNA ke Turki. Namun mereka meminta uang diberikan lebih dahulu," ujar seorang milisi ISIS di situsnya. (Baca: Tank dan Rudal ISIS Buatan Korea Utara )

Keluarga James Foley dikabarkan tertarik menerima tawaran ISIS. Namun pemerintah Amerika Serikat dipastikan tidak akan mengizinkan transaksi itu. Sebelumnya, orang tua James Foley juga dilarang memberikan bantuan dana kepada ISIS. Jika larangan itu dilanggar, mereka akan dituntut. (Baca: Istri dan Putra Pemimpin ISIS Ditahan)

ISIS telah membunuh tiga warga Amerika, yakni jurnalis foto James Foley, jurnalis Steve Sotloff, dan mantan prajurit Peter Kassig. ISIS diduga juga akan menjual jasad Steve dan Peter kepada keluarga mereka. Ini merupakan cara ISIS mengumpulkan uang untuk kegiatannya.

RUSSIA TODAY | MARIA RITA

Baca juga:
Kasus Sutan, KPK Panggil Seorang Sekretaris
Harta Gubernur Sulawesi Tenggara Rp 31,165 Miliar
Bagaimana Alur Transaksi Rekening Gendut Gubernur Sultra?
Curhat Anak Munir: Sering Bermimpi Bertemu Abah

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya