Kecelakaan Kapal Korea Selatan 2009-2014

Reporter

Rabu, 3 Desember 2014 16:11 WIB

Kapal penangkap ikan Oryong 501 dioperasikan oleh Sajo Industries, dikabarkan tenggelam di Laut Bering, lepas pantai wilayah Chukotka timur jauh Rusia, 1 Desember 2014. Satu orang tewas dan nasib lebih dari 50 lainnya tidak diketahui. REUTERS/Sajo Industri /Yonhap

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa tenggelamnya kapal ikan Oryong 501 di perairan Selat Bering, Rusia, pada Selasa siang, 2 Desember 2014, menambah panjang daftar kecelakaan kapal di Korea Selatan. Berikut kecelakaan kapal milik Korea Selatan yang pernah terjadi dan menelan korban jiwa. (Baca: Petugas Sulit Identifikasi WNI Korban Kapal Korsel)

26 Maret 2010

Kapal perang Cheonan tenggelam di dekat perbatasan Laut Kuning--yang disengketakan antara Seoul dan Pyongyang. Sebanyak 46 awak tewas.

4 April 2014

Kapal barang berbendera Mongolia, The Grand Fortune 1, tenggelam di lepas laut Yeosu, Republik Korea, sebelah selatan. Kapal ini mengangkut 16 pelaut kapal Republik Demokrasi Rakyat (RDR) Korea. Dua awak kapal tewas.

16 April 2014

Kapal feri Sewol tenggelam di lepas pantai barat daya Korea Selatan akibat kegagalan sistemik dan regulasi. Dinyatakan secara resmi, kecelakaan ini menelan korban tewas sebanyak 203 orang, 99 orang belum ditemukan, dan 174 orang selamat dari 476 penumpang kapal.

24 Maret 2014

Kapal nelayan terbakar di wilayah perairan Pulau Jeju, Korea Selatan. Enam orang tewas, lima di antaranya WNI yang merupakan kru kapal. (Baca: Ini Daftar WNI di Kapal Oryong yang Tenggelam)

Kapal Korea Selatan yang tenggelam di luar negaranya:

10 Maret 2009

Kapal berbendera Korea Selatan, Orchid Pia, dan berbendera Panama, Cygnus Ace, tabrakan di Perairan Izu Oshimi Island sekitar 100 kilometer selatan Tokyo, Jepang. Kapal Orchid tenggelam dan kapal Cygnus rusak pada lambung. Terdapat sembilan WNI sebagai ABK Orchid hilang dan dua WNI sebagai ABK Cygnus. (Baca: Dokumen WNI Kecelakaan Kapal Oryong Legal)

12 Desember 2010

Kapal nelayan Korea Selatan tenggelam di perairan sekitar 1.850 kilometer utara Antartika. Trawler ini diawaki 11 pelaut Indonesia, 11 Vietnam, 8 Korea Selatan, 8 Cina, 3 Filipina, dan 1 dari Rusia. Sedikitnya 5 orang tewas.

11 Januari 2012

Kapal ikan Jeong Woo 2 asal Korea Selatan terbakar di lautan Antartika. Tiga awak kapal hilang dan tujuh warga negara Indonesia yang ada dalam kapal tersebut tak jelas nasibnya.

18 Maret 2014

Kapal kargo milik Cina dan Korea Selatan tabrakan di perairan dekat Pelabuhan Miura di Prefektur Kanagawa, Jepang. Delapan awak kapal kargo Cina lainnya dilaporkan hilang.

2 Desember 2014

Kapal ikan Oryong 501 asal Korea Selatan tenggelam akibat cuaca buruk, gelombang setinggi 4 meter di sekitar Laut Bering, Rusia Selatan. Kru kapal terdiri atas 35 warga Indonesia, 13 warga Filipina, 11 warga Korea Selatan, dan seorang inspektur dari Rusia. (Baca: Penyebab Kapal Korsel Tenggelam di Selat Bering)

DINA / PDAT sumber olah Tempo

Baca juga:
Bobby Keys, Saksofonis Rolling Stones Wafat
Pertamina Segera 'Upgrade' Lima Kilang Minyak
Perusahaan Bakrie Diberi Cap 'Gagal Bayar' Utang

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Kerjasama Lemigas dan Konsorsium Korea

2 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Kerjasama Lemigas dan Konsorsium Korea

Hubungan Indonesia dengan Korea sudah terjalin lama di berbagai bidang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

3 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

4 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

4 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

4 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

11 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

12 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

14 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya