Ekstremis Asal Inggris Ini Ledakkan 8 Ton Bom

Reporter

Senin, 10 November 2014 13:46 WIB

Seorang wanita memegang bendera besar bergambar Abdullah Ocalan, pemimpin Partai Pekerja Kurdistan, berdemonstrasi menentang serangan ISIS di kota Kurdi Suriah Kobani, Dusseldorf, Jerman, 11 Oktober 2014. REUTERS/Wolfgang Rattay

TEMPO.CO, Baghdad - Kabir Ahmed, warga negara Inggris yang merupakan pelaku bom bunuh diri di tengah konvoi polisi Irak pada Jumat, 7 November 2014, adalah salah satu dari 500 jihadis yang pergi ke Timur Tengah untuk berjuang bersama kelompok teror Barbar. Ahmed dikenal dengan nama Abu Sumayyah al-Britani di lingkungan para jihadis.

Kelompok jihadis tersebut mengatakan Ahmed memasuki wilayah Baiji, Irak utara, dengan membawa 8 ton bahan peledak dalam truknya, dan ledakannya telah membunuh komandan militer senior di peleton tersebut. (Baca: Baghdadi, Pemimpin ISIS, Terluka Parah)

Setengah tahun sebelum insiden mematikan ini, Ahmed adalah orang pertama yang dituntut karena menyebarkan propaganda kebencian terhadap kaum homoseksual. Ahmed, yang diduga mengalami brainwashing ketika kuliah di University of East London, ditangkap dengan dua temannya di luar sebuah masjid di Derby karena memberikan selebaran yang menyerukan bahwa kaum homoseksual harus dihukum mati. (Baca: AS: Kondisi Pemimpin ISIS Masih Misterius)

Polisi menerima ratusan keluhan tentang selebaran tersebut yang menggambarkan hukuman yang mengerikan untuk menghukum kaum homoseksual. Polisi menahannya selama 15 bulan sebelum akhirnya meminta kesediaan Ahmed untuk menuliskan surat perjanjian bahwa ia tak akan melakukan hal serupa. (Baca: Kalahkan ISIS, Irak Berhasil Rebut Kilang Minyak)

Setelah menjalani hukuman dan menandatangani surat kesediaan untuk tidak mengulangi tindakan yang mengganggu kepentingan umum, Ahmed meninggalkan istrinya, Nashira Arif, 28 tahun, dan tiga anaknya selama 16 bulan untuk bergabung dengan kelompok Islam bernama Jund al-Sham di Suriah sebelum akhirnya masuk ke dalam ISIS.

Sebelum meninggalkan negaranya, Ahmed terkenal karena memiliki koneksi ke Anjem Chaudary dan organisasi teroris yang dilarang oleh Inggris, al-Muhajiroun, seperti dikutip dalam Daily Mail pada 10 November 2014

Sebuah video yang diunggah ke Internet berisi obrolan Ahmed dan Choudary via online menunjukkan Ahmed sedang mengatakan situasi di Suriah sangat menyenangkan. "Ini sangat, sangat menyenangkan. Lebih bagus daripada game Call of Duty. Dan semua bukan 3D, melainkan langsung terjadi di hadapanmu," ujarnya lewat Internet di sebuah kafe dekat kompleks teroris di Idlib, Suriah barat laut, musim panas lalu.

INTAN MAHARANI | DAILY MAIL NEWS







Baca juga:
Obama Ingin Jadi Sahabat Jokowi
Agnez Mo dan NOAH Masuk Nominasi MTV EMA 2014
Lagi, PSK Desak Penutupan Lokalisasi Gude Ditunda
Busyro Justru Prihatin pada Hari Pahlawan, Kenapa?
Jonan Menangis Pisah dari PT KAI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya