Lewat ISIS, Harga Satu Barel Minyak Lebih Murah  

Reporter

Senin, 10 November 2014 10:03 WIB

Pria bekerja di lokasi kilang minyak sementara di desa al-Mansoura, Raqqa, Suriah, 5 Mei 2013. Ladang minyak tersebut telah direbut oleh ISIS dan beberapa wilayah lainnya seperti Deir Al-Zor. REUTERS/Hamid Khatib

TEMPO.CO, Kirkuk - Pejabat Irak mengklaim telah berhasil merebut kilang minyak terbesar di Baiji dalam gempuran berjam-jam melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kemarin. Namun masih ada sejumlah kilang minyak yang dikuasai oleh ISIS, salah satunya di Provinsi Kirkuk, utara Irak. (Baca: Serangan Udara AS Hancurkan 12 Kilang Minyak ISIS)

Menurut laporan, kelompok militan ini menjual minyak di pasar gelap dengan harga yang sangat murah, yaitu US$ 20 (Rp 242 ribu) per barel. Padahal satu barel minyak umumnya dijual hingga US$ 80-119 per drum.

"Harga yang mereka jual bisa empat kali lebih rendah daripada harga resmi yang berlaku secara global. ISIS sudah semakin menguasai Kirkuk dan mengambil lebih banyak produksi minyak di daerah tersebut," kata Direktur Departemen Utang Politik Kementerian Keuangan Muwafaq Taha Izz al-Din Al-Houri kepada RT, Ahad, 9 November 2014.

Al-Houri menjelaskan kementeriannya tengah bekerja sama dengan lembaga terkait untuk mencari orang-orang yang membeli minyak dari ISIS dengan harga semurah itu. Sebab, menurut Al-Houri, membeli minyak ke ISIS sama saja menambahkan kekuatan untuk kelompok militan. (Baca: Bagdad Peringatkan untuk Tak Beli Minyak ISIS)

"Menghentikan pembelian minyak ke ISIS adalah langkah perlawanan untuk mengalahkan mereka," kata Menteri Luar Negeri Bahrain Sheik Khalid bin Ahmed Al Khalifa di hadapan 30 kepala negara pada konferensi internasional kemarin.

Laporan lain menyebutkan bahwa para milisi bisa memperoleh uang lebih dari US$ 3 juta (Rp 36 miliar) per hari hanya dengan menjual minyak. Milisi akan menjual minyak per barel dengan harga diskon, antara US$ 20 dan US$ 60. Hal ini pula yang membuat ISIS menjadi kelompok paling kaya di antara kelompok militan lainnya. (Baca: ISIS Buka Lowongan Kerja Manajer Minyak)

RINDU P. HESTYA | RT







Berita Lain:
Jokowi Berharap Hubungan Cina-Indonesia Lebih Konkret
Menlu: Kehadiran Jokowi di Sejumlah KTT Penting
Baghdadi, Pemimpin ISIS, Terluka Parah

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya