Perangi ISIS, AS Tambah 1.500 Tentara ke Irak  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 8 November 2014 09:35 WIB

Sejumlah tentara wanita Kurdish Peshmerga melakukan baris berbaris jelang melakukan latihan untuk melawan kelompok ISIS di Sulaimaniya, Irak, 18 September 2014. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyetujui pengiriman 1.500 tentara AS ke Irak. Pasukan tambahan itu diterjunkan ke Irak untuk memerangi militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang menguasai beberapa bagian negara tersebut. Dilansir BBC, Sabtu, 8 November 2014, pasukan tersebut bakal melatih militer Irak.

Namun, pihak Gedung Putih mengatakan pasukan tambahan itu bukan tim yang bertugas untuk bertempur melawan militan. Mereka hanya akan difokuskan untuk melatih militer Irak agar memiliki kemampuan mumpuni. "Pasukan AS dikirim bukan untuk bertempur, tetapi melatih dan mendukung tentara Irak untuk memerangi IS," kata juru bicara Gedung Putih, John Earnest.

Selain itu, Presiden Obama juga telah mengajukan anggaran sebesar US$ 5,6 miliar atau sekitar Rp 6 triliun untuk kebutuhan militer dalam memerangi IS. Anggaran itu bakal digunakan tentara AS yang sudah bertempur melawan IS di Irak dan Suriah. Pengumuman itu muncul beberapa jam setelah Obama bertemu pemimpin Kongres AS dari Partai Republik yang baru saja memenangi pemilu sela.

Anggaran tersebut rencananya juga akan dilakukan untuk memperluas wilayah operasi militer terhadap ISIS. Saat ini AS bersama sekutunya tengah menggempur wilayah yang dikuasai ISIS di kawasan selatan dan barat Irak. Nantinya wilayah operasi bakal diperluas hingga menuju utara Irak yang berbatasan dengan Suriah.

Operasi militer AS sendiri sudah berlangsung sejak Agustus 2014 lalu. Pasukan koalisi pimpinan Negeri Abang Sam itu setidaknya sudah melancarkan 400 serangan udara ke wilayah-wilayah yang berhasil dikuasai kelompok militan ISIS. Selain itu, pasukan koalisi juga telah menggelar lebih dari 300 operasi militer di perbatasan Irak-Suriah.

Pekan lalu, otoritas pemerintahan Provinsi Anbar, Irak, menyatakan kelompok ISIS telah membunuh ratusan orang dari kelompok Sunni. Tercatat sebanyak 322 warga Sunni tewas saat memerangi ISIS di provinsi yang terletak di bagian barat Irak.

BBC | DIMAS SIREGAR

Topik terhangat:
Pemerasan | Kisruh DPR | Susi Pudjiastuti | Lulung Dipecat | Kabinet Jokowi

Berita terpopuler lainnya:
Kartu Sehat & Pintar Jokowi Bikin DPR Tak Berdaya
NU Dukung Ahok Jadi Gubernur DKI
Gereja Yesus Buka Kisruh Nikah Jessica Iskandar
Heboh Kelanjutan Film AADC, Reuni Cinta dan Rangga
Lulung Dipecat, PPP Isyaratkan Dukung Ahok

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya