Sejumlah tentara Irak dan militan Syiah memegang bendera Negara Islam setelah berhasil merebut wilayah Amerli (1/9). REUTERS/ Stringer
TEMPO.CO, London - Inggris tengah mempersiapkan sejumlah pasukan untuk dikirim ke Bagdad, Irak, demi mendukung misi Amerika Serikat untuk memberantas kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Pasukan militer ini diterbangkan untuk memberikan bantuan latihan dan memberikan pendidikan kepada tentara Irak soal strategi melawan militan.
"Kami sedang merundingkan apa lagi yang bisa kami berikan kepada tentara Irak dalam pelatihan nanti. Kami berharap pasukan bisa membantu meningkatkan kemampuan militer Irak untuk melawan ISIS," kata seorang senior pertahanan Inggris kepada Times, seperti dilansir dari The Telegraph, Rabu, 5 November 2014.
Bantuan ini akan menjadi misi pertama Inggris di Irak setelah negara itu menarik pasukannya pada 2011 lalu, delapan tahun setelah invasi yang menggulingkan Presiden Saddam Hussein. Inggris dan sekutu lainnya akan membantu Haider al-Abadi, Perdana Menteri Irak yang baru, untuk merebut kembali wilayah barat dan utara Irak yang jatuh ke tangan ISIS awal tahun ini. (Baca: ISIS Bantai 322 Orang Suku Albu Nimr)
Seorang pejabat Pentagon melaporkan tentara Irak membutuhkan banyak pelatihan dan pembaruan strategi untuk melawan ISIS. Menurut laporan, setidaknya setengah dari seluruh militer Irak tidak kompeten. Oleh sebab itu, Amerika Serikat juga akan mengirimkan sekitar 500 tentara lagi ke Irak.
Inggris adalah negara terakhir yang menawarkan tim pelatihan dan penasihat yang diperlukan pasukan Irak. Padahal sebelumnya Perdana Menteri Inggris David Cameron menegaskan tidak akan mengirim pasukan darat kembali ke Irak. (Baca: ISIS Bantai Anak-anak dan Perempuan di Irak)