Dua WNI Terjebak Kisruh Politik di Burkina Faso  

Reporter

Selasa, 4 November 2014 06:59 WIB

Pendemo menjarah barang-barang dari gedung parlemen saat aksi massa menolak pencalonan kembali presiden Blaise Compaore di Ouagadougou, Burkina Faso, 30 Oktober 2014. REUTERS/Joe Penney

TEMPO.CO, Abuja - Dua warga negara Indonesia (WNI) terjebak dalam situasi bergolak di negara Afrika Barat, Burkina Faso. Keduanya, Agus Mulyana dan Bandhu Hermawan, karyawan perusahaan minyak, terjebak kerusuhan dan penjarahan akibat pergolakan politik di negeri itu akhir pekan lalu.

Mereka adalah karyawan Zatropa Oil Company di Fada-N'Gourma, perusahaan Indonesia yang berpatungan dengan sebuah perusahaan asing yang beroperasi di Singapura. (Baca: Diprotes, Presiden Burkina Faso Tolak Mundur)

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Abuja, Nigeria, yang membawahi sejumlah negara di Afrika Barat, termasuk Burkina Faso, tengah mengupayakan evakuasi kedua WNI dari negara yang sedang bergolak tersebut. (Baca: Rakyat Burkina Faso Lengserkan Presidennya)

"Saat ini kedua WNI itu berada di Hotel 11 Decembre yang berlokasi di Kota Fada-N'Gourma, Burkina Faso, dalam keadaan aman dan sehat wal afiat," kata Lutfi Anggara, Sekretaris III KBRI Abuja, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 4 November 2014. (Baca: Gedung Parlemen Burkina Faso Dibakar Massa)

Mengingat lokasi Kota Fada-N'Gourma yang dekat dengan perbatasan Republik Benin, KBRI Abuja berkoordinasi dengan Konsul Kehormatan (Konhor) RI di Cotonou, Benin, yaitu Madame Roumane Toukourou. Rencananya, kedua WNI akan keluar dari wilayah Fada-N'Gourma ke kota terdekat, yakni Kota Terma (bagian utara Benin).

"Namun, situasi saat ini masih mencekam dan belum menentu. Perbatasan Burkina Faso dan Benin juga ditutup sehingga keduanya belum dapat dievakuasi," Lutfi menjelaskan.

Jika situasi sudah kondusif, maka keduanya akan dievakuasi dari Cotounou, Republik Benin, menuju Jakarta.

Pergolakan politik di Burkina Faso terjadi setelah Presiden Blaise Compaore mundur. Sebelumnya, terjadi demonstrasi besar-besaran menolak amendemen konstitusi yang bisa mengekalkan kekuasaan. Presiden Blaise telah berkuasa selama 27 tahun. Namun, alih-alih menyerahkan kepada ketua parlemen sesuai konstitusi, militer malah mengambil alih kekuasaan.

Perserikatan Bangsa-bangsa, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan partai oposisi di Burkina Faso mengutuk langkah tersebut dan mendesak militer mengembalikan kekuasaan ke tangan sipil. Namun pemerintahan militer pimpinan Letnan Kolonel Isaac Yacouba Zida bergeming.

NATALIA SANTI

Terpopuler:
PSK Indonesia Dibunuh di Apartemen Mewah Hong Kong
ISIS Buka Lowongan Kerja Manajer Minyak
Pembunuh PSK Indonesia Diadili Hari Ini
Profil Pembunuh PSK Indonesia di Hong Kong

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

9 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

9 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

9 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

10 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

38 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

38 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya