ISIS Buka Lowongan Kerja Manajer Minyak

Reporter

Senin, 3 November 2014 10:42 WIB

Pria bekerja di sebuah kilang minyak tradisional di Kurdi al-Qahtaniya, al-Hasaka Governorate, Suriah, 11 Mei 2014. ISIS telah mengambil ladang minyak dari pemerintah dalam beberapa bulan terakhir dan diyakini mengontrol ratusan sumur. REUTERS/Rodi Said

TEMPO.CO, Jakarta - Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tengah mencari orang yang bersedia menjadi manajer untuk mengelola kilang minyak di Irak dan Suriah yang sudah mereka kuasai. Manajer yang bersedia menjadi bagian dari ISIS akan digaji hingga Rp 2 miliar per tahun.

Saat ini ISIS telah menguasai sebelas ladang minyak di Irak dan Suriah selama pendudukan mereka. Dalam sehari saja, ISIS bisa mendapatkan Rp 38 miliar. Menurut laporan, pendapatan mereka tengah mengalami kemerosotan. ISIS pun mulai mencari tenaga ahli yang profesional untuk mengelola kilang minyak agar tidak bangkrut. (Baca: ISIS Rebut Tiga Sumur Gas di Suriah)

"ISIS tengah mengancam keluarga para pekerja profesional dan memaksa mereka agar mau mengelola perdagangan minyak," kata Time.

Penjualan minyak di pasar gelap melalui jaringan militan dikabarkan lebih menarik pembeli, seperti yang terjadi di Afrika Utara. Namun, serangkaian kecelakaan fatal yang merusak kilang minyak ISIS diperkirakan mulai menganggu produksi.

"ISIS mencoba menarik staf terbaik untuk mengelola minyak. Tawarannya juga cukup besar, tapi tidak sebesar seperti yang ditawarkan Barat kepada Irak saat ini. Mereka pasti mengharapkan tawaran yang lebih tinggi," kata Robin Mills, ahli dari perusahaan konsultan di Dubai, Manaar Energi. (Baca: Bagdad Peringatkan untuk Tak Beli Minyak ISIS)

Pejabat Oil Company di Irak mengaku telah menerima ancaman dari ISIS agar mau bekerja untuk mereka. Perusahaan yang sudah kehilangan satu kilang minyak ini dipaksa untuk bekerja. Jika menolak, nyawa keluarga mereka akan terancam. (Baca: Punya Ladang Minyak, Aset ISIS US$ 2 Miliar)

RINDU P. HESTYA | MIRROR | TIME




Berita Lain:
Nonton Voli, Iran Penjarakan Wanita Inggris Ini
Mesir Penjarakan 8 Pria Yang Hadiri Pernikahan Gay
FAO Luncurkan Portal untuk Kurangi Sampah Makanan

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya