Jerman Desak Turki Serang ISIS Secara Penuh

Reporter

Minggu, 12 Oktober 2014 07:16 WIB

Demonstran memakai ikat kepala, menentang ISIS di kota Kurdi Suriah Kobani, Dusseldorf, Jerman, 11 Oktober 2014. REUTERS/Wolfgang Rattay

TEMPO.CO, Berlin - Setelah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menguasai Kobani, perbatsan Suriah dengan Tukri, pemerintah Jerman mendesak agar Turki segara melakukan perlawanan. Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier juga mengatakan permusuhan lama yang terjadi di negara Timur Tengah harus disisihkan untuk bersatu melawan kelompok militan ini.

"Kami berusaha meyakinkan negara-negara Arab, termasuk Turki dan Iran, untuk bekerja sama melawan ISIS. Kami mendesak Ankara untuk memberantas ISIS dengan kekuatan penuh," kata Steinmeier, seperti dilaporkan Reuters, Sabtu, 11 Oktober 2014.

Sejauh ini, pemerintah Turki memang belum mengerahkan pasukan untuk bergabung dengan pasukan Kurdi yang telah mati-matian melawan ISIS sejak awal bulan Oktober ini. Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan masih "mengandalkan" tentara Amerika untuk melakukan serangan yang lebih intensif untuk mengamankan Kobani lewat serangan darat. (Baca: ISIS Kuasai Sepertiga Wilayah Kobane)

Namun, upaya itu gagal. Senin lalu, pasukan ISIS berhasil mengibarkan bendera kebanggaannya di perbatasan Kobani. Pasukan Kurdi pun mengaku kewalahan melawan ISIS dan menilai serangan tentara AS "tidak fokus dan salah sasaran". (Baca: Turki Kesal AS Tak Juga Gempur ISIS Lewat Darat)

Sementara itu, pemerintah Turki menegaskan telah memberikan bantuan kepada pasukan Kurdi untuk memerangi ISIS. Namun, pasukan Kurdi membantah hal tersebut. Memang, tank-tank dan pasukan Turki telah bersiaga di perbatasan, tapi mereka hanya berjaga tanpa melakukan pergerakan berarti.


RINDU P. HESTYA | REUTERS


Berita Lain:
Disfungsi Ereksi, Pria Ini Masukkan Baja ke Penis
Di Depan Umum, ISIS Tembak Mati Wartawan Irak
WHO: Korban Ebola Sudah Capai 4.000 Jiwa

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

36 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya