AS dan Sekutu Arab Mulai Gempur ISIS di Suriah  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Selasa, 23 September 2014 14:00 WIB

Kelompok ISIS berpawai di Raqqa, Suriah, 30 Juni 2014. Amerika Serikat di bawah pemerintahan Obama menjalin koalisi dengan negara-negara Timur Tengah untuk membasmi kelompok ekstrimis ISIS. (AP/Raqqa Media Center/ISIS)

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat dan para sekutunya, termasuk negara-negara Arab, telah meluncurkan serangan udara perdananya untuk melawan kelompok militan Islamic State in Iraq and al-Sham (ISIS) di Suriah.

Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat Laksamana John Kirby mengatakan pesawat tempur, jet pengebom, rudal Tomahawk, hingga pesawat perang canggih AS dan jet-jet tempur F-22 digunakan dalam serangan udara itu.

Serangan udara tersebut adalah bagian dari janji Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk "menurunkan dan menghancurkan" ISIS yang kini berganti nama menjadi Islamic State (IS/Negara Islam) dan telah menguasai sebagian besar Suriah maupun Irak.

Amerika Serikat telah meluncurkan 190 serangan udara terhadap ISIS di Irak sejak Agustus lalu. Namun, serangan udara terbaru itu akan memperluas kampanye melawan kelompok militan ISIS yang telah melintasi perbatasan ke Suriah. (baca juga: Wartawan ISIS Digaji Rp 18 Juta per Bulan)

"Mengingat operasi ini sedang berlangsung, kami tidak dalam posisi untuk memberikan rincian tambahan saat ini," kata John Kirby seperti dilansir BBC, Selasa, 23 September 2014.

Pemerintah Suriah sendiri belum secara resmi memberikan persetujuan adanya serangan udara di wilayah mereka. Namun, mereka telah menerima informasi akan adanya serangan udara sebelum dilaksanakan. (baca juga: Bantu ISIS, Militan Aljazair Culik Warga Prancis)

Laporan menunjukkan banyak serangan terjadi di Raqqa, markas ISIS di bagian timur Suriah. Informasi dari berbagai media sosial menyatakan serangan juga mengenai rumah gubernur dan rumah sakit.

Belum ada laporan mengenai negara-negara Arab mana saja yang ikut melancarkan serangan udara. Namun, laporan dari media Amerika Serikat menyebutkan di antaranya adalah Arab Saudi, Yordania, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Qatar. (baca juga: Terdesak ISIS, 100 Ribu Pengungsi Masuki Turki)

Wartawan BBC di Washington DC, Barbara Plett, mengatakan serangan udara di Suriah berbeda dengan yang pernah dilakukan Amerika di Irak. Saat itu pemerintah Irak memang meminta Amerika melakukan intervensi terhadap militan ISIS. Di lain pihak, pemerintah Suriah tidak meminta Amerika untuk hal serupa. Sehingga, masih kata Barbara, Amerika Serikat memborbardir ISIS tanpa persetujuan pemerintah Suriah.

Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa utusan mereka di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah diberitahukan ihwal serangan tersebut. "Amerika Serikat telah memberikan infromasi kepada utusan tetap Suriah untuk PBB bahwa serangan akan diluncurkan untuk melawan ISIS di Raqqa," bunyi pernyataan pemerintah Suriah.

BBC | ROSALINA

Terpopuler Dunia
Gadis Ini Dipaksa Ibunya Tidur dengan 1.800 Pria
KPU Pilih Ashraf Ghani Jadi Presiden Afganistan
ISIS: Serangan Udara AS Tak Berguna
Razia Ebola di Sierra Leone Sukses Besar

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya