ISIS: Serangan Udara AS Tak Berguna  

Reporter

Selasa, 23 September 2014 09:08 WIB

Pria bekerja di sebuah kilang minyak tradisional di Kurdi al-Qahtaniya, al-Hasaka Governorate, Suriah, 11 Mei 2014. ISIS telah mengambil ladang minyak dari pemerintah dalam beberapa bulan terakhir dan diyakini mengontrol ratusan sumur. REUTERS/Rodi Said

TEMPO.CO, Bagdad - Serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya terhadap militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang kini menyebut diri sebagai Negara Islam atau Daulah Islamiyah (DI), dipandang sebelah mata oleh kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu. (Baca: Amerika Mulai Gempur Pertahanan ISIS di Irak)

“Apa hanya ini yang bisa Anda lakukan?” kata juru bicara ISIS, Abu Muhammad al-Adnani, dalam sebuah rekaman radio mengacu pada serangan udara AS, seperti dikutip dari BBC, Senin, 22 September 2014.

Merasa serangan udara AS dan sekutunya tidak berarti signifikan, dalam rekaman berbahasa Arab tersebut ISIS bahkan dengan berani menantang AS untuk terjun langsung dalam serangan darat. ISIS memperingatkan Presiden AS Barrack Obama "akan dipaksa untuk terlibat perang di darat." (Baca: AS Siap Luncurkan Serangan Udara Pertama ke Suriah)

Memang sejauh ini AS dan sejumlah negara Barat lain, seperti Inggris, Prancis, Kanada, dan Australia, hanya melancarkan serangan udara untuk menggempur basis ISIS di wilayah Irak dan Suriah.

Sebelumnya, serangan udara AS dilancarkan hanya untuk melindungi sejumlah kepentingan dan warganya serta mengamankan para pengungsi Irak dan infrastruktur. Namun, Obama kemudian memerintahkan untuk memperluas serangan udara guna menyudahi perjuangan ISIS di mana pun mereka berada.

ANINGTIAS JATMIKA | BBC

Terpopuler
Gadis Ini Dipaksa Ibunya Tidur dengan 1.800 Pria
Rekrut Anak, ISIS Gunakan Game Grand Theft Auto
Terdesak ISIS, 100 Ribu Pengungsi Masuki Turki









Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya