ISIS Rilis Video Jurnalis Inggris yang Disekap  

Reporter

Jumat, 19 September 2014 07:46 WIB

Sejumlah pasukan Irak memegang bendera Negara Islam saat beroperasi diarea Amirli, utara Baghdad, Irak (1/9). Pasukan Irak, Kurdi dan milisi Syiah melanjutkan serangan balik mereka terhadap ISIS yang dipicu kesuksesan menembus blokade ISIS di kota Amirli. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis video seorang jurnalis Inggris, John Cantile, Kamis, 18 September 2014. Dalam video itu, Cantile mengatakan ia akan mengungkap "kebenaran" dan "program" terkait penyerangan ISIS melawan media Barat.

Dikutip dari Reuters, Kamis, 18 September 2014, video berdurasi tiga menit yang diunggah ke media sosial itu memperlihatkan Cantile dalam kondisi sehat. Tidak seperti rekan-rekan wartawan yang pernah diculik ISIS, Cantile duduk di depan sebuah meja dengan latar belakang hitam. (Baca: Anggota ISIS Warga Inggris Penggal Jurnalis AS)

"Saya tahu apa yang Anda pikirkan. Anda berpikir, 'Dia hanya melakukan ini karena sedang ditahan. Di kepalanya ada pistol dan dia dipaksa untuk melakukan ini'. Benar. Nasib saya ada di tangan ISIS," kata Cantile. (Baca: Ini 8 Anggota ISIS yang Mirip Pemenggal Jurnalis AS)

Dalam video berjudul "Lend Me Your Ears" itu, Cantile mengaku ditangkap oleh ISIS saat tiba di Suriah pada 2012 lalu. Saat ini Cantile bekerja untuk harian terkemuka Inggris, The Sunday Times, The Sun, dan The Telegraph. Dia ditangkap bersama seorang fotografer Belanda, Joroen Oerlemans, saat bekerja di perbatasan Suriah dengan Turki.

"Mungkin saya akan hidup dan mungkin akan mati. Tapi saya menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan fakta bahwa yang dapat Anda verifikasi. Fakta yang jika direnungkan, Anda bisa membantu menyelamatkan kehidupan," kata Cantile. (Baca: ISIS Kembali Eksekusi Jurnalis Amerika Serikat)

Beberapa bulan terakhir, ISIS telah merilis video beberapa jurnalis Amerika dan Inggris. ISIS merilis video pemenggalan jurnalis Amerika James Folley dan Steven Sotloff setelah pemerintah di Negeri Abang Sam itu berencana menyerang ISIS. Beberapa waktu lalu seorang jurnalis Inggris David Haines juga dipenggal setelah Perdana Menteri David Cameron berencana memberantas ISIS.

RINDU P. HESTYA | REUTERS

Berita Lain:
5 Hal Berubah jika Skotlandia Lepas dari Inggris
Hari Ini, Skotlandia Referendum Kemerdekaan
Ulama Saudi: ISIS Menyimpang dari Syariat Islam


Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya