ISIS Banyak Gunakan Senjata Asal Amerika  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 11 September 2014 10:52 WIB

Sejumlah pasukan Irak memegang bendera Negara Islam saat beroperasi diarea Amirli, utara Baghdad, Irak (1/9). Pasukan Irak, Kurdi dan milisi Syiah melanjutkan serangan balik mereka terhadap ISIS yang dipicu kesuksesan menembus blokade ISIS di kota Amirli. AP

TEMPO.CO, Mosul - Kelompok militan ISIS diduga banyak menggunakan senjata asal Amerika Serikat. Mereka mendapatkan senjata-senjata tersebut dari para pemberontak di Suriah dan pasukan tentara pemerintah Irak.

Seperti dilansir Al Arabiya, Senin, 8 September 2014, pihak berwenang di Irak melaporkan kelompok militan ISIS telah menguasai roket anti-tank yang mirip dengan roket M79 keluaran tahun 1980 yang pernah digunakan Free Syrian Army (FSA). ISIS juga diyakini telah mengambil senjata dari instalasi militer Suriah, termasuk di dalamnya beberapa pesawat tempur.

Dikutip dari The Washington Post, Ahad, 7 September 2014, dalam salah satu kasus, senjata asal AS ditemukan tentara Kurdi di Ayn al-Arab, Suriah. Senjata-senjata tersebut kemungkinan diperoleh milisi ISIS setelah mereka menguasai Kota Mosul, Irak utara, yang berjarak 300 mil dari Suriah.

"Mereka mengangkut senjata-senjata ini dalam jumlah besar dengan rapi dan teroganisasi. Mereka melakukannya seperti seorang profesional," ujar Shawn Harris, investigator lapangan. Sedangkan di Irak, ISIS telah menyita sejumlah senjata buatan AS milik tentara pemerintah Irak. Sejak Juni 2014, pasukan pemerintah Irak banyak yang tewas dan kabur dari serangan ISIS.

Berdasarkan penyelidikan organisasi peneliti senjata-senjata dalam konflik yang berbasis di London, persenjataan AS yang digunakan ISIS di antaranya senapan M16. Ada pula Humvee buatan AS yang pernah digunakan ISIS untuk melakukan serangan bom bunuh diri di Irak.

Dalam beberapa tahun terakhir, AS telah menghabiskan ratusan miliar dolar untuk melatih dan mengakomodasi militer Irak. Kebijakan ini diambil untuk memastikan keamanan negara di Timur Tengah tersebut, sekaligus membantu pasukan AS yang dikirim ke sana pada akhir 2011.

AL ARABIYA | THE WASHINGTON POST | VIQIANSAH DENNIS

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Ahok dan Gerindra | Pilkada oleh DPRD | Haji 2014

Berita terpopuler lainnya:
Ahok Mundur dari Gerindra, Ini Kata Jokowi
Alasan Ahok Jatuh Cinta dan Putus dari Gerindra
Adem Sari, Ini Nama Pemain Bola Ganteng Asal Turki
iPhone 6 Cuma Rp 2,3 Juta di Amerika

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

23 jam lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

32 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya