Obama: Pemenggalan Tak Buat AS Terintimidasi

Reporter

Kamis, 4 September 2014 09:57 WIB

Barack Obama. REUTERS/Yuri Gripas

TEMPO.CO, Tallinn - Menanggapi kasus pemenggalan wartawan Amerika Serikat untuk kedua kalinya oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Presiden Barack Obama pada Rabu, 3 September 2014, mengatakan AS tidak akan terintimidasi dan akan terus membangun koalisi untuk “menjatuhkan dan menghancurkan” kelompok pimpinan Abu Bakr al-Bagdadi tersebut. (Baca: ISIS Kembali Eksekusi Jurnalis Amerika Serikat)

“Kami tidak akan terintimidasi. Tindakan mengerikan mereka justru akan mempersatukan kami sebagai negara yang memiliki tekad kuat untuk melawan terorisme,” ujar Obama dalam konferensi pers saat kunjungannya ke Estonia, seperti dikutip Associated Press.

Namun Obama masih belum memutuskan strategi khusus untuk melawan kelompok yang kini menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah itu. “Ini akan memakan banyak waktu bagi kami untuk menyiapkan strategi,” ujarnya. (Baca: AS Kirim 350 Pasukan Tambahan ke Irak)

Komentar ini datang setelah AS telah berhasil memverifikasi keaslian video pemenggalan wartawan Steven Sotloff yang dirilis pada Selasa lalu. Sebelumnya, wartawan lain, James Folley, juga mengalami nasib serupa. (Baca: ISIS Rilis Video Pemenggalan Wartawan AS)

Pemenggalan itu dilakukan milisi ISIS sebagai ancaman untuk meminta AS angkat kaki dari Irak sebagai misinya membantu militer Irak untuk menumpas habis mereka.

ANINGTIAS JATMIKA | AP

Terpopuler
Makam Nabi Muhammad Akan Dipindahkan
Ini Alasan Pemindahan Makam Nabi Muhammad
Pria Ini Terlahir dengan Posisi Kepala Terbalik















Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

35 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

35 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya