TEMPO.CO, Tallinn - Menanggapi kasus pemenggalan wartawan Amerika Serikat untuk kedua kalinya oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Presiden Barack Obama pada Rabu, 3 September 2014, mengatakan AS tidak akan terintimidasi dan akan terus membangun koalisi untuk “menjatuhkan dan menghancurkan” kelompok pimpinan Abu Bakr al-Bagdadi tersebut. (Baca: ISIS Kembali Eksekusi Jurnalis Amerika Serikat)
“Kami tidak akan terintimidasi. Tindakan mengerikan mereka justru akan mempersatukan kami sebagai negara yang memiliki tekad kuat untuk melawan terorisme,” ujar Obama dalam konferensi pers saat kunjungannya ke Estonia, seperti dikutip Associated Press.
Namun Obama masih belum memutuskan strategi khusus untuk melawan kelompok yang kini menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah itu. “Ini akan memakan banyak waktu bagi kami untuk menyiapkan strategi,” ujarnya. (Baca: AS Kirim 350 Pasukan Tambahan ke Irak)
Komentar ini datang setelah AS telah berhasil memverifikasi keaslian video pemenggalan wartawan Steven Sotloff yang dirilis pada Selasa lalu. Sebelumnya, wartawan lain, James Folley, juga mengalami nasib serupa. (Baca: ISIS Rilis Video Pemenggalan Wartawan AS)
Pemenggalan itu dilakukan milisi ISIS sebagai ancaman untuk meminta AS angkat kaki dari Irak sebagai misinya membantu militer Irak untuk menumpas habis mereka.