Steven Sotloff dikabarkan diculik di Aleppo, setelah memasuki wilayah Suriah dari Turki pada 4 Agustus 2013. Meski sempat diancam dengan pembunuhan Sotloff, Amerika semakin gencar menyerang wilayah yang diduduki ISIS bersama tentara Irak dan relawan Kurdi. REUTERS/The Daily Caller
TEMPO.CO, Florida - Selain keluarga, teman Steven Sotloff, Barak Barfi, juga merasakan kesedihan yang amat dalam setelah jurnalis TIMES itu dipenggal oleh kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Dalam sebuah wawancara stasiun televisi, Barak menantang dan mempertanyakan keislaman Abu Bakal Al-Baghdadi, pemimpin ISIS, yang bertindak tidak seperti muslim seharusnya.
"Kau bilang Ramadan adalah bulan penuh rahmat, tetapi di mana rahmat (belas kasih) Anda? Anda sering berbicara tentang Islam dan Al-Quran, tapi melakukan penghinaan kepada Allah. Saya tantang Anda berdebat tentang Islam. Saya akan datang dengan damai, tanpa pedang di saya," kata Barfi dalam bahasa Arab, seperti dilaporkan ABC News, Rabu, 3 September 2014.
Barfi adalah seorang peneliti khusus untuk Urusan Arab dan Islam di Amerika. Barfi-lah yang mengkoordinasikan laporan atas nama keluarga Sotloff untuk menjamin kebebasan pria yang menghilang di Suriah pada Agustus 2013 lalu. (Baca: ISIS Kembali Eksekusi Jurnalis Amerika Serikat)
Keluarga Sotloff juga mempercayai Barfi sebagai "juru bicara". Lewat Barfi, keluarga Sotloff menyampaikan rasa duka yang mendalam terkait tragedi ini. "Musuh-musuh kita menahan para sandera dengan senjata yang mereka miliki, yaitu ketakukan," kata Barfi.