Tiga Pangeran Arab ke Qatar Bahas Ancaman Teroris  

Reporter

Kamis, 28 Agustus 2014 10:50 WIB

Pangeran Saud al-Faisal. REUTERS/Nasser Nasser

TEMPO.CO, Doha - Tiga pangeran Arab Saudi terbang ke Qatar pada Rabu, 27 Agustus 2014 untuk membahas upaya mengakhiri ketegangan politik di antara negara-negara Teluk dan ancaman kelompok milisi Negara Islam (ISIS) di Irak dan Suriah.

Ketiga pangeran Arab Saudi itu adalah Pangeran Saud al-Faisal sebagai Menteri Luar Negeri, Pangeran Khaled bin Bandar yang menjabat Kepala Intelijen Umum, dan Pangeran Mohammed bin Nayef sebagai Menteri Dalam Negeri.

Seperti dilansir Reuters, Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab telah menarik duta besarnya dari Doha pada Maret 2014. Qatar dituduh tidak menyepakati perjanjian untuk tidak terlibat dalam permasalahan internal negara Timur Tengah. Sejauh ini upaya kesepakatan masih belum menemui titik temu.

Saat ini negara-negara Teluk sedang memusatkan perhatiannya terhadap ancaman dari kelompok milisi ISIS yang menguasai beberapa kota di Suriah dan Irak dalam beberapa bulan terakhir. Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab menginginkan agar Qatar menghentikan dukungan dana dan politik yang ditujukan kepada Ikhwanul Muslimin yang telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Arab Saudi.

Qatar telah memberikan rumah kepada Youssef al-Qaradawi, seorang ulama yang terkait dengan organisasi Ikhwanul Muslimin. Kantor berita Al Jazeera Qatar juga dituduh oleh negara-negara Teluk sering mempromosikan organisasi tersebut. Namun, asumsi ini dibantah oleh mereka.

"Qatar telah menjadi rumah dan markas bagi Ikhwanul Muslimin. Organisasi ini telah dianggap sebagai teroris dunia oleh negara-negara Arab," kata Abdullah al-Askar, Kepala Komite Urusan Luar Negeri Arab Saudi.

Pekan lalu, menteri luar negeri dari Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, Uni Emirat Arab dan Qatar telah bertemu untuk membahas isu ini. Namun, media di sana mengatakan tidak ada langkah signifikan yang bisa mereka ambil.

REUTERS | VIQIANSAH DENNIS




Baca juga:
Kasus Hambalang, Eks Bos Penyidikan KPK Diperiksa
Pembakaran Sampah Penyumbang Terbesar Polusi Udara
Ibu Jurnalis AS Akui Kekhalifahan ISIS
Sidang Pengadilan Ditunda Gara-gara Solar Hilang

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya