Dukung Teroris,17 Warga Arab Saudi Dibui 33 Tahun  

Reporter

Rabu, 27 Agustus 2014 07:42 WIB

Sejumlah anak-anak berada di mobil saat melarikan dari dari daerah tindak kekerasan di Provinsi Nineveh menuju provinsi Sulaimaniya (8/8). Kementerian Imigrasi Irak mengumumkan lebih dari 9540 keluarga mengungsi dari provinsi Sulaimaniya akibat tindak kekerasa oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Dubai - Sebanyak 17 warga Arab Saudi dijatuhi hukuman penjara hingga 33 tahun karena terbukti menjadi anggota milisi, termasuk ikut bertempur dalam sejumlah konflik di negara lain serta menjadi bagian dari jaringan teroris di dalam negeri.

Seperti diberitakan Reuters, 25 Agustus 2014, Pengadilan Arab Saudi memberikan hukuman penjara kepada 17 orang--yang semuanya pria. Mereka disebut sebagai anggota kelompok 67 yang memberikan dukungan dana untuk aksi terorisme, menyediakan senjata dan amunisi tanpa izin dan memberikan bantuan kepada anggota organisasi teroris selama ini. (Baca: Ini 8 Anggota ISIS yang Mirip Pemenggal Jurnalis AS)

Raja Arab Saudi, Abdullah, pada Februari lalu telah mengeluarkan dekrit yang memerintahkan hukuman penjara selama mungkin bagi setiap warganya yang terlibat dalam pertempuran di luar negeri atau memberikan dukungan materi maupun moral kepada kelompok ekstrimis, termasuk Al-Qaeda, Front Nusra Suriah, dan Negara Islam atau ISIS.

Perhatian pemerintah Arab Saudi semakin menguat terhadap milisi-milisi Islam dalam dua tahun terakhir sehubungan konflik berkepanjangan di Suriah dan Irak. Konflik ini telah mendorong semakin banyak warga Arab Saudi pergi ke Suriah dan Irak untuk bergabung dan bertempur dengan kelompok milisi dengan alasan jihad. (Baca:Ini Skenario Inggris Buru Pemenggal James Foley)

Pekan lalu, Pengadilan Arab Saudi telah menghukum penjara 18 warganya dengan masa hukuman 25 tahun karena terbukti terlibat aksi penyerangan menentang pemerintah dan warga asing pada rentang tahun 2003 dan 2006.

Dalam satu dekade terakhir, Arab Saudi telah menahan ribuan warganya dan mengirim ratusan orang ke penjara atas tuduhan terlibat aksi peledakan bom dan penyerangan. (Baca:Diam-diam Mesir dan Uni Emirat Arab Serang Tripoli)

REUTERS | MARIA RITA




Baca juga:
Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan
Koalisi Merah Putih Diprediksi Bakal Bubar
Ahok Ragu Bisa Cocok dengan Risma
Beda Jokowi dengan Ahok dan Teori Kodok

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya